Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Prancis Berencana Akui Palestina sebagai Negara pada Juni 2025

KAMIS, 10 APRIL 2025 | 11:52 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Palestina sebagai negara dalam beberapa bulan mendatang. 

Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara dengan televisi France 5 pada hari Rabu, 9 April 2025, di mana Macron mengungkapkan niatnya untuk melaksanakan pengakuan tersebut pada konferensi PBB mengenai konflik Israel-Palestina di bulan Juni.

“Kita harus bergerak menuju pengakuan, dan kita akan melakukannya dalam beberapa bulan mendatang,” kata Macron, seperti dimuat AFP.


Ia juga menegaskan bahwa pengakuan Prancis terhadap Palestina dilakukan karena menilai langkah tersebut sudah benar.

 “Saya tidak melakukannya untuk menyenangkan siapa pun. Saya akan melakukannya karena pada suatu saat nanti itu akan benar.”

Merespons pengumuman Macron, Menteri Luar Negeri Palestina, Varsen Aghabekian Shahin menyebutnya sebagai langkah yang benar dan selaras dengan perlindungan hak-hak rakyat Palestina serta mendukung solusi dua negara.

Namun, langkah ini mendapat penentangan keras dari Israel. Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menegaskan bahwa setiap pengakuan sepihak terhadap negara Palestina akan membuat Hamas semakin percaya diri.

"Tindakan semacam ini tidak akan mendekatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan kita, tetapi sebaliknya, mereka hanya akan semakin menjauhkannya," tegas ya.

Hingga saat ini, Palestina telah diakui sebagai negara berdaulat oleh 146 dari 193 anggota PBB. 

Beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman masih menahan diri untuk memberikan pengakuan penuh terhadap Palestina. 

Meski demikian, Macron optimis akan adanya “dinamika kolektif” di kawasan Timur Tengah yang berpotensi membuka jalan bagi pengakuan negara Israel oleh negara-negara tersebut.

Pengakuan Palestina oleh Prancis akan menjadi tonggak penting dalam kebijakan luar negeri negara tersebut yang telah lama mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina. 

Keputusan ini juga diharapkan memperkuat posisi Prancis dalam perjuangan melawan negara-negara yang menolak hak Israel untuk eksis, seperti Iran. 

Meskipun demikian, langkah ini berisiko menambah ketegangan dengan Israel, yang tetap berpendapat bahwa pengakuan negara Palestina pada tahap ini terlalu dini. 

Dalam beberapa kesempatan terakhir, Macron juga menegaskan penentangannya terhadap pemindahan atau aneksasi wilayah di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel, mengungkapkan hal tersebut dalam pertemuan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya