Berita

Ketua Lembaga Peneliti Republik Damai (Redam) Jawa Timur , Noorman Susanto/RMOLJatim

Politik

DPRD Magetan Lecehkan Instruksi Presiden Prabowo

RABU, 02 APRIL 2025 | 03:31 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar DPRD Magetan beberapa waktu lalu di Rumah Makan (RM) Lombok Ijo bersama insan pers menuai protes masyarakat dan aktivis. Kegiatan tersebut dinilai hanya menghambur-hamburkan anggaran.

"Mengapa harus di luar kota kalau hanya diskusi, itu buang-buang uang rakyat. Itu melecehkan imbauan Presiden soal efisiensi, bukannya jadi contoh menggalakkan efisiensi anggaran, malah foya-foya," kata Ketua Lembaga Peneliti Republik Damai (Redam) Jawa Timur di Magetan, Noorman Susanto, kepada RMOLJatim, Selasa 1 April 2025. 

Noorman menyayangkan FGD tersebut dilaksanakan di luar kota. Padahal Magetan kota wisata, ratusan rumah makan menyediakan fasilitas lebih dari Kota Madiun.


Selain itu, menurutnya banyak yang diundang bukan dari kalangan pers saja. Meskipun tema acara itu berbunyi mewujudkan sinergitas dengan insan pers. 

"Boleh dong curiga kalau ini ada TST (Tahu Sama Tahu, red). Apa masih kurang DPRD dimanjakan rakyat dengan berbagai tunjangan dan fasilitas. Belum dari cuan (hasil) lain," tegasnya.

"Menyitir pernyataan Presiden yang diulang-ulang di berbagai acara kenegaraan, imbauan tentang efisiensi anggaran. Karenanya, Redam mengajak elemen masyarakat Magetan, membawa kasus acara FGD yang viral ini ke Provinsi. Kalau tidak bersambut, kita teruskan," imbuhnya. 

Sementara itu saat dikonfirmasi soal FGD tersebut, Ketua DPRD Magetan Suratno enggan menjawab. Bahkan dia menghapus pesan suara (voice note) yang sempat dikirim ke RMOLJatim.

"Itu (FGD) ide Mitro, konfirmasi ke Mitro saja," kata Suratno singkat.

Saat ditelusuri, nama Mitro yang disebut Suratno adalah Kepala Bidang (Kabid) Perundang-undangan Sekretariat DPRD. Mitro yang sebelumnya beberapa kali kesandung kasus pelecehan itu belum berhasil dikonfirmasi. Ponselnya juga tidak aktif.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya