Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Net

Dunia

Trump Bakal Kerek Pajak Hingga 6 Triliun Dolar, Tertinggi dalam Sejarah AS

SELASA, 01 APRIL 2025 | 21:38 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Presiden Amerika Serikat Donald Trump diperkirakan akan menerapkan kebijakan pajak yang berpotensi menghasilkan pendapatan hingga 6 triliun Dolar AS dalam 10 tahun ke depan.

Kebijakan tersebut menjadikannya sebagai kenaikan pajak terbesar dalam sejarah negara itu.

Asisten Gedung Putih sekaligus penasihat senior Trump di bidang perdagangan dan manufaktur, Peter Navarro, mengatakan bahwa jika disesuaikan dengan inflasi, jumlah tersebut tiga kali lipat lebih besar dibandingkan pajak yang diterapkan AS untuk membiayai Perang Dunia II pada 1942. 


Meski demikian, ia menegaskan bahwa beban pajak ini tidak akan langsung dikenakan kepada warga AS, melainkan kepada dunia usaha melalui tarif impor.

"Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa tarif adalah pemotongan pajak, tarif adalah lapangan kerja, tarif adalah keamanan nasional. Tarif sangat bagus untuk Amerika. Tarif akan membuat Amerika hebat lagi," kata Navarro di Fox News Sunday dikutip dari CNN, Selasa 1 April 2024.

Namun, para ekonom memperingatkan bahwa kenaikan tarif impor tetap akan berdampak pada konsumen dalam bentuk harga barang yang lebih mahal. 

Trump berencana mengumumkan tarif tambahan untuk berbagai barang impor sebagai bentuk pembalasan terhadap negara-negara yang dinilai menghambat ekspor AS. 

Tarif ini akan mencakup semua barang dari China, Meksiko, dan Kanada, termasuk pajak impor mobil sebesar 25 persen yang akan diberlakukan dalam waktu dekat.

Navarro memperkirakan tarif non-otomotif akan menghasilkan 600 miliar Dolar AS per tahun, sementara tarif mobil akan menambah 100 miliar Dolar AS per tahun, sehingga totalnya mencapai 6 triliun Dolar AS dalam satu dekade. 

Namun, rincian perhitungan ini masih belum jelas, terutama mengingat potensi penurunan impor akibat kenaikan tarif tersebut.

Trump juga menyatakan bahwa tidak semua barang akan dikenakan tarif, melainkan hanya produk dari negara-negara yang dianggap memiliki kebijakan perdagangan tidak adil terhadap AS. 

Kendati angka yang diajukan Navarro dianggap dilebih-lebihkan, para analis sepakat bahwa dampak kebijakan ini bisa menjadi salah satu kenaikan pajak terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya