Berita

Ketua Hipmi Jaya, Riandy Haroen/Ist

Nusantara

Berkaca Myanmar, Hipmi Jaya Dorong Regulasi Bangunan Anti Gempa

SABTU, 29 MARET 2025 | 19:08 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Edukasi dan kesiapsiagaan terhadap bahaya gempa bumi sangat penting diberikan kepada masyarakat Indonesia. Apalagi sebagai negara yang ada di kawasan Cincin Api Pasifik, Indonesia punya risiko tinggi terhadap gempa.

Demikian disampaikan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (Hipmi Jaya), Riandy Haroen merespons gempa dahsyat yang terjadi di Myanmar hingga menewaskan ribuan jiwa pada Jumat, 28 Maret 2025 kemarin.

“Indonesia harus belajar dari peristiwa gempa yang melanda Myanmar yang juga dirasakan hingga Bangkok, Thailand. Secara geografis, Indonesia dan Thailand memiliki kemiripan dalam potensi gempa," kata Riandy dalam siaran persnya, Sabtu, 29 Maret 2025.


Tidak hanya pemerintah, Riandy berharap dunia usaha juga ikut berperan mengedukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana alam.

"Pemerintah Provinsi dan dunia usaha harus bersinergi dalam menerapkan standar bangunan anti gempa untuk melindungi masyarakat,” ujar Riandy.

Berkaitan mitigasi bencana, Riandy menyebut penerapan teknologi tahan gempa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi keharusan bagi pengembang properti dan industri konstruksi.

Dengan teknologi yang tepat, risiko korban jiwa dan kerusakan akibat gempa dapat diminimalisir, sehingga stabilitas ekonomi tetap terjaga pasca bencana.

Sebagai langkah konkret, Hipmi Jaya akan mendorong diskusi bersama pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk mencetuskan regulasi yang mewajibkan penerapan teknologi antigempa terhadap setiap pembangunan baru.

“Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Ini saatnya Indonesia bertransformasi menuju pembangunan yang lebih aman dan berkelanjutan,” tutup Riandy.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya