Penghargaan tertinggi yang diberikan Universitas Soka Jepang kepada Yenny Wahid/Ist
Atas perannya dalam membangun masyarakat, memperkuat pemberdayaan perempuan, serta menyebarkan nilai-nilai perdamaian secara global, seorang aktivis perdamaian sekaligus Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid memperoleh penghargaan tertinggi dari Universitas Soka, Jepang.
Menurut informasi yang diterima redaksi pada Kamis, 27 Maret 2025, pemberian penghargaan kepada Yenny digelar di kampus Universitas Soka, Tokyo, pada 18 Maret 2025 lalu.
Rektor Universitas menekankan bahwa Yenny Wahid adalah pemimpin visioner yang menjunjung tinggi dialog, toleransi, dan keberanian moral dalam setiap langkah perjuangannya.
Dalam pidato penerimaannya, Yenny Wahid menyampaikan dedikasinya terhadap penghargaan ini untuk ayahnya, Gus Dur, serta Daisaku Ikeda Sensei, dua sosok yang berani bermimpi dan berjuang demi dunia yang lebih baik, meskipun harus menghadapi pengorbanan besar.
Ia menegaskan bahwa perdamaian hanya dapat tercapai jika keadilan ditegakkan dan keberagaman dihargai sebagai sebuah kekuatan.
Setelah menerima penghargaan, Yenny Wahid juga menyampaikan pidato kelulusan dalam acara wisuda Universitas Soka di hadapan ribuan mahasiswa Jepang dan internasional.
Dalam pidato tersebut, ia mendorong para wisudawan untuk menemukan ikigai atau tujuan hidup mereka dalam pengabdian bagi kemanusiaan
"Dunia tidak menunggu mereka yang ragu, tetapi menanti mereka yang berani menyuarakan kebenaran," ujarnya dengan penuh semangat.
Perwakilan Soka Gakkai Indonesia, Bapak Taguchi, turut memberikan ucapan selamat dan menyebutkan bahwa Yenny Wahid merupakan contoh nyata kepemimpinan perempuan yang mampu membawa perubahan bagi dunia.
Ia menekankan bahwa Yenny membangun jembatan, bukan tembok, dan keberaniannya menjadi inspirasi bagi gerakan perdamaian yang berkeadilan secara global.
Yenny Wahid dikenal karena berbagai program inovatifnya, termasuk Peace Village (Desa Damai), sebuah inisiatif yang berkolaborasi dengan UN Women untuk memberdayakan perempuan di komunitas akar rumput.
Program ini mencakup pelatihan kewirausahaan, advokasi kesetaraan gender, pelatihan resolusi konflik, serta edukasi terkait perubahan iklim berbasis lokal. Implementasinya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia telah menginspirasi komunitas internasional.
Penghargaan yang diberikan Universitas Soka semakin memperkokoh peran Yenny Wahid sebagai tokoh global yang terus memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan di berbagai lapisan masyarakat, lintas agama, budaya, dan batas geografis.
Sebagai putri Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ia meneruskan pemikiran ayahnya dengan pendekatan yang lebih progresif dan berpihak kepada kelompok rentan.
Universitas Soka, yang didirikan oleh pemikir perdamaian dunia Daisaku Ikeda, secara rutin menganugerahkan penghargaan tertinggi ini kepada individu yang memiliki dedikasi luar biasa dalam menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan dan dialog lintas budaya.
Dengan penghargaan ini, Yenny Wahid kini termasuk dalam jajaran tokoh dunia yang diakui atas kontribusinya dalam mewujudkan perdamaian global, sekaligus menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda di Indonesia dan dunia.