Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Pelemahan IHSG Perlu Perhatian Serius Pemerintah

KAMIS, 27 MARET 2025 | 01:39 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Tren pelemahan IHSG yang terjadi belakangan ini harus disikapi pemerintah secara tepat. 

Pengamat Center for Islamic Studies in Finance, Economic and Development (CISFED) Farouk Abdullah Alwyni menyebut pemerintah perlu menyakinkan pasar bahwa kondisi fundamental perekonomian Indonesia baik-baik saja dan siap mengantisipasi berbagai perubahan ekonomi-politik domestik maupun global. 

Antisipasi yang dimaksud adalah dengan menunjukkan komitmen menciptakan iklim bisnis yang kondusif bagi pelaku usaha, bukan hanya bagi bisnis besar tetapi juga untuk bisnis-bisnis menengah dan kecil.


Selain itu pemerintah harus komitmen menyederhanakan birokrasi dan penegakan hukum. Pemerintah perlu menciptakan peradilan yang bersih dan profesional bagi segenap pihak yang terlibat dalam korupsi-korupsi besar serta penyalahgunaan kekuasaan di BUMN. 

“Pada saat yang tepat BI juga harus terus menjaga stabilitas rupiah dengan intervensi moneter yang proporsional,” ujar Farouk dalam keterangannya, Rabu malam, 26 Maret 2025. 

Wakil Rektor Universitas Binawan ini menyebut pelemahan IHSG secara drastis dalam waktu singkat harus dianggap sebagai peringatan serius bagi pemerintah. Sebab pelemahan IHSG menunjukkan larinya investor dari pasar saham Indonesia, khususnya para investor luar negeri. 

“Pelemahan IHSG itu akan berdampak pada penurunan 'market confidence' terhadap pasar saham Indonesia. Meskipun pada dasarnya pasar saham adalah pasar dengan volatilitas tinggi dan selalu terdampak dari berbagai aspek Pemerintah perlu membuat kebijakan dasar yang dapat mengamankan dinamika pasar saham agar tidak terlalu drastis mengalami perubahan,” jelasnya. 

“Sebab pelemahan IHSG akan berdampak terhadap pasar sekunder dan 'to some extent'. Hal itu akan mengurangi minat perusahaan-perusahaan untuk melakukan IPO,” pungkas mantan Senior Officer Islamic Development Bank ini.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya