Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

MIND ID:

Integrasi Rantai Nilai Mineral Langkah Strategis Majukan Ekonomi

KAMIS, 27 MARET 2025 | 00:05 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, terus memperkuat integrasi rantai nilai industri mineral dan batu bara dari hulu hingga hilir guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan berkelanjutan bagi masa depan Indonesia.

Saat ini, terdapat 47 mineral kritis yang teridentifikasi dalam cadangan Indonesia. Potensi ini dapat mendorong hilirisasi dan pengembangan industri yang mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun global.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan sumber daya mineral yang sangat besar dan semakin diakui sebagai pemain utama dalam pengembangan rantai pasok terintegrasi.


"Integrasi rantai nilai industri mineral dan batu bara adalah langkah strategis untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, hal ini juga akan memperkuat permintaan terhadap produk hilirisasi dan industrialisasi dalam negeri, sehingga ekonomi nasional dapat berkembang lebih stabil," ujar Dilo dalam keterangannya, Rabu, 26 Maret 2025.

Upaya ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan per kapita, serta mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah operasional industri pertambangan.

Dilo menambahkan bahwa Indonesia telah berhasil membangun rantai pasok terintegrasi untuk komoditas nikel, mulai dari penambangan bijih hingga produksi baterai kendaraan listrik.

"Indonesia telah memiliki seluruh tahapan proses, mulai dari pengolahan bijih nikel saprolit dan limonit, produksi nikel sulfat, hingga manufaktur baterai sel dan komponennya," jelasnya.

Ke depan, Grup MIND ID akan memperkuat rantai pasok nikel ini dan mengintegrasikannya dengan rantai pasok mineral lainnya guna mendukung industri strategis, terutama baterai kendaraan listrik.

"Sebetulnya, di Indonesia sudah ada berbagai perusahaan yang mendukung industri ini, misalnya pabrik baterai sel di Karawang serta pabrik prekursor yang sudah beroperasi. Namun, sebagian besar masih berada di luar Grup MIND ID. Ke depannya, kami optimistis dapat membangun ekosistem yang terintegrasi sepenuhnya," tutup Dilo.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya