Berita

Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu/Net

Dunia

Pemimpin Oposisi Turki Temui Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu di Penjara

RABU, 26 MARET 2025 | 13:15 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemimpin utama partai oposisi Turki, Ozgur Ozel, mengunjungi Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu yang dipenjara sejak 19 Maret lalu atas dugaan korupsi. . 

Imamoglu telah lama dipandang sebagai penantang utama pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang telah berkuasa selama 22 tahun.

Penangkapan Imamoglu yang terjadi setelah ia dituduh terlibat dalam tindak pidana korupsi, memicu gelombang protes di seluruh Turki, dengan banyaknya warga yang menyuarakan ketidakpuasan atas langkah yang dianggap bernuansa politis. 


Para pengunjuk rasa, beberapa di antaranya berujung pada kekerasan, menuntut pembebasan wali kota yang menjadi lawan politik Erdogan ini. 

Pemerintah Turki, melalui pejabatnya, menegaskan bahwa peradilan negara tersebut bersifat independen dan bebas dari pengaruh politik.

Ozgur Ozel, yang juga merupakan pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP), tiba di penjara Silivri, sekitar 50 km dari Istanbul, pada Selasa waktu setempat, 24 Maret 2024. 

Dalam kunjungan ini, Ozel berencana memberi pengarahan kepada media mengenai kondisi terkini Imamoglu yang telah menjalani dua malam di penjara. 

Ia juga menyampaikan bahwa partainya akan menunjuk seorang anggota dewan kota untuk sementara waktu menggantikan Imamoglu sebagai wali kota, guna mencegah pihak berwenang menunjuk pejabat negara sebagai penggantinya.

"Saya mengundang semua warga untuk bergabung dalam rapat umum terakhir yang akan diadakan di luar Balai Kota Istanbul malam ini. Kami tidak akan membiarkan pemerintah memutuskan siapa yang layak menggantikan Ekrem Imamoglu," ujarnya, seperti dimuat Associated Press.

Sementara itu, protes yang berlangsung di berbagai kota Turki seperti Istanbul, Ankara, dan Izmir, sebagian besar berlangsung damai, meskipun beberapa berujung pada kekerasan. 

Polisi mengerahkan meriam air, gas air mata, dan semprotan merica, serta menembakkan peluru plastik terhadap pengunjuk rasa. Beberapa demonstran dilaporkan melemparkan batu dan benda keras lainnya ke arah polisi.

Sebagai bagian dari tindakan represif, otoritas Turki juga menahan sejumlah jurnalis yang meliput protes tersebut.

Menurut Asosiasi Studi Media dan Hukum, delapan wartawan telah ditahan di Istanbul karena dianggap melanggar undang-undang terkait pertemuan dan demonstrasi. 

Serikat pekerja media mengutuk tindakan ini sebagai serangan terhadap kebebasan pers dan hak rakyat untuk mengetahui kebenaran.

Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengumumkan bahwa 43 orang yang disebut sebagai "provokator" telah ditangkap karena penghinaan terhadap Presiden Erdogan dan keluarganya selama protes. Jumlah total pengunjuk rasa yang ditahan sejak Rabu hingga Minggu lalu mencapai 1.133 orang.

Terkait dengan kasus Imamoglu, ia didakwa dengan berbagai tuduhan, termasuk pemerasan, suap, dan pengaturan tender yang merugikan negara. Imamoglu juga menghadapi tuduhan terkait terorisme, meskipun ia membantah semua dakwaan tersebut.

Imamoglu, yang terpilih sebagai wali kota Istanbul pada Maret 2019, menjadi simbol penting perlawanan terhadap Erdogan. 

Kemenangannya di Istanbul, yang telah dikuasai Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) selama lebih dari dua dekade, merupakan pukulan telak bagi pemerintah Erdogan. 

Imamoglu juga diperkirakan akan menjadi kandidat kuat dari CHP dalam pemilihan presiden mendatang, meskipun pemilu Turki berikutnya baru akan digelar pada 2028.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya