Berita

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J Rachbini/RMOL

Bawaslu

IHSG Ambruk Akibat Pasar Tidak Sreg Kebijakan Ekonomi dan Politik Pemerintah

JUMAT, 21 MARET 2025 | 03:23 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J Rachbini menanggapi ambruknya Indek Harga Saham Gabungan (IHSG)  hampir tujuh persen pada sesi satu perdagangan, Selasa 18 Maret 2025.

Didik menilai bahwa penyebab utama anjloknya pasar modal bukan sekadar faktor ekonomi semata, melainkan kombinasi erat antara kebijakan ekonomi dan dinamika politik nasional.

"Biasanya pemerintah baru selalu disambut positif oleh pasar karena pemilihan umum sejatinya adalah penyegaran kepemimpinan," kata Didik dalam keterangannya yang dikutip Jumat 21 Maret 2025.


Menurut Didik, masalah terjadi kalau di atas kertas formal mayoritas mendukung, tetapi proses demokrasinya penuh tekanan, politik uang, dan penyimpangan politik yang memanipulasi rakyat sehingga tidak benar-benar nyata dukungan riilnya. 

Didik menyoroti kejatuhan IHSG yang signifikan tidak dapat dilepaskan dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang dianggap mengabaikan respons pasar. 

Menurut Didik, salah satu contoh yang menjadi perhatian adalah pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

Padahal Danantara seharusnya menjadi sovereign wealth fund serupa dengan Temasek di Singapura. Namun akibat eksekusi pemerintah yang terburu-buru tanpa kajian matang memicu reaksi negatif dari investor.

"Juga jangan anggap remeh politik TNI yang diolah dan dimasak oleh segelintir orang di dalam kekuasaan yang tidak ada hubungan dengan masalah ekonomi," kata Didik.

Kata Didik, demokrasi yang dibangun kembali pada masa reformasi setelah jatuh selama 30 tahun dianggap bisa tergelincir dan menjadi trigger kejatuhan demokrasi ke dalam etatisme, militerisme, Dwifungsi dan hal-hal lain yang merusak masa depan demokrasi. 

"Faktor ketidakstabilan ini menjadi trigger pasar menolak dan modal pergi ke tempat lain," pungkas Didik.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya