Berita

Ilustrasi/ RMOL

Bisnis

Keputusan The Fed Tahan Kenaikan Harga Minyak

KAMIS, 20 MARET 2025 | 09:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak dunia merangkak naik pada perdagangan Rabu (19/3), didorong oleh laporan data pemerintah AS yang menunjukkan penurunan persediaan bahan bakar. Namun, kenaikan ini dibatasi oleh keputusan Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25-4,50 persen 

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup naik 22 sen atau 0,31 persen menjadi 70,78 Dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 26 sen atau 0,39 persen menjadi 67,16 Dolar AS per barel.

Laporan Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan bahwa stok minyak mentah naik 1,7 juta barel menjadi 437 juta barel, jauh melampaui perkiraan analis yang hanya 512.000 barel.


Persediaan sulingan (termasuk solar dan minyak pemanas) turun 2,8 juta barel menjadi 114,8 juta barel, lebih besar dari ekspektasi penurunan 300.000 barel.

"Kombinasi peningkatan stok minyak mentah dan penarikan produk bahan bakar mencerminkan dinamika pasar yang kompleks," kata Josh Young, Kepala Investasi di Bison Interests.

Pasar minyak juga dipengaruhi ketegangan geopolitik, khususnya di Timur Tengah.

Militer Israel melanjutkan operasi darat di Jalur Gaza tengah dan selatan, sehari setelah laporan petugas medis setempat menyebutkan lebih dari 400 warga Palestina tewas dalam serangan udara yang menggagalkan upaya gencatan senjata.

Serangan Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi di Yaman juga turut mengguncang pasar energi global.

"Pedagang kini kembali fokus pada risiko geopolitik di Timur Tengah, karena konflik di Gaza dan Yaman berpotensi mengganggu pasokan minyak global," ujar Clay Seigle, peneliti senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Di sisi lain, investor juga memantau perkembangan perundingan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. 

Moskow dikabarkan menyetujui usulan Presiden AS Donald Trump agar kedua negara menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi masing-masing. Langkah ini dinilai dapat membuka peluang bagi minyak Rusia untuk kembali masuk ke pasar global, yang berpotensi menekan harga minyak dalam beberapa waktu ke depan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya