Berita

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 12 Maret 2025/Ist

Politik

Wamentan Ungkap Kemarahan Prabowo Soal MinyaKita

RABU, 12 MARET 2025 | 19:10 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kasus kecurangan MinyaKita menjadi salah satu isu yang dibicarakan selama rapat terbatas antara Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 12 Maret 2025. 

Kepada awak media, Sudaryono mengungkap kemarahan Prabowo atas permasalahan tersebut. Menurutnya, bukan hanya presiden yang geram, tetapi juga seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat luas.  

"Ya gimana, masa nggak marah ya kan, orang rakyat banyak yang marah itu nggak hanya presiden, kita juga semua marah kan," ujarnya.  


Sudaryono mengungkap ketegasan Prabowo bahwa tidak ada pihak yang kebal hukum dalam kasus MinyaKita. Semua pelanggar akan ditindak agar ada efek jera bagi pelaku lainnya.  

"Intinya, tidak ada siapapun itu yang kebal hukum di Indonesia. Menurut Presiden, siapapun yang melanggar, apalagi merugikan rakyat banyak, ya kita harus dengan tegas lah," kata Sudaryono.

Wamentan juga mengulangi kembali janji Prabowo yang tidak akan tinggal diam terhadap pihak-pihak yang mencari keuntungan dengan cara merugikan rakyat.  

"Yang jelas begini, ini mumpung ada kawan-kawan semua, pesan Presiden adalah tidak boleh ada lagi siapapun itu menari-nari di atas kepentingan, menari-nari di atas penderitaan rakyat," tegasnya.  

Lebih lanjut, ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang sengaja mengurangi kualitas, volume, atau timbangan minyak goreng demi keuntungan pribadi. Menurutnya, praktik seperti itu bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga melanggar norma agama.  

"Kayak ngurangi timbangan, ngurangi kualitas, ngurangi volume, itu kan sudah jelas kejahatan lah ya. Kalau kita ngomong agama, itu sudah ada di Al-Quran tuh, ngurangi timbangan itu neraka ancamannya," tuturnya.

Kecurangan pada MinyaKita awalnya diungkap oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Ia memergoki MinyaKita satu liter cuma terisi 750-800 mililiter dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 menjadi Rp18.000.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Kabareskrim dan Satgas Pangan," kata Amran dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu, 9 Maret 2025.

Ada tiga perusahaan yang ketahuan mempermainkan volume MinyaKita, yakni PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara (KTN), dan PT Tunasagro Indolestari.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya