Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Perombakan Besar di NASA, Kepala Ilmuwan Dihapus

SELASA, 11 MARET 2025 | 16:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

NASA mengumumkan penghapusan jabatan Kepala Ilmuwan dan penutupan dua departemen lainnya. Ini termasuk departemen yang berfokus pada keberagaman, kesetaraan, inklusi, dan aksesibilitas (DEIA). 

Langkah penutupan ini sebagai bagian dari inisiatif efisiensi pemerintah di bawah Presiden Donald Trump. 

Dalam sebuah memo kepada karyawan, Penjabat Administrator NASA, Janet Petro, menyatakan bahwa penutupan ini mencakup Kantor Teknologi, Kebijakan, dan Strategi, yang sebelumnya memberikan nasihat kepemimpinan kepada NASA. 

Keputusan ini juga mengakibatkan pengurangan tenaga kerja, dengan 23 karyawan terdampak, termasuk Kepala Ilmuwan saat ini, Katherine Calvin, dan Kepala Teknolog, A.C. Charania. 

Petro menekankan bahwa restrukturisasi ini bertujuan untuk menyelaraskan tenaga kerja NASA dengan kebutuhan misi dan prioritas administrasi saat ini. 

“Kami melihat ini sebagai peluang untuk merombak tenaga kerja kami, memastikan kami melakukan apa yang diwajibkan undang-undang kepada kami, sekaligus menyediakan badan usaha yang efisien dan efektif bagi warga negara Amerika,” tulis Petro, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa 11 Maret 2025.

"Saya tahu berita ini sulit dan dapat memengaruhi kita semua secara berbeda. Perubahan sebesar ini tidak pernah mudah, tetapi kekuatan kita berasal dari komitmen bersama terhadap misi kita dan satu sama lain," lanjutnya.

Keputusan ini memicu kekhawatiran, terutama karena bertentangan dengan tujuan NASA untuk meningkatkan keberagaman dalam misi eksplorasi bulan mendatang. Kritikus berpendapat bahwa langkah ini mencerminkan serangan terhadap sains dan pengambilan keputusan berbasis bukti. 

Posisi kepemimpinan Petro kemungkinan besar akan segera diambil alih oleh miliarder Jared Isaacman, pilihan Trump untuk administrator NASA yang baru.

Isaacman, yang dikenal sebagai pendiri Shift4 Payments dan Draken International, sebelumnya memimpin misi luar angkasa sipil pertama dengan SpaceX pada tahun 2021. 

Penunjukan ini menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan misi pribadinya dengan SpaceX, karena peran barunya di NASA mungkin mempengaruhi kelanjutan program Polaris yang direncanakannya.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya