Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Saham Teknologi Berguguran, Bursa Eropa Ditutup di Zona Merah

SELASA, 11 MARET 2025 | 09:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Eropa jatuh ke ke level terendah, karena terbebani kejatuhan saham teknologi. 

Dikutip dari Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup jatuh 1,29 persen atau 7,15 poin menjadi 546,20, pada penutupan perdagangan Senin 10 Maret 2025 waktu setempat. 

Indeks acuan tersebut menghentikan kenaikan beruntun 10 minggu pada sesi Jumat pekan lalu. 


Bursa regional utama juga berguguran. 

Indeks DAX Jerman jatuh 1,69 persen atau 387,98 poin menjadi 22.620,95.
FTSE 100 Inggris turun 0,92 persen atau 79,66 poin menjadi 8.600,22.
CAC Prancis melemah 0,90 persen atau 73,19 poin menjadi 8.047,60.

Saham teknologi menjadi yang paling terempas, anjlok 3,1 persen yang dipicu kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat yang berubah dengan cepat. membuat investor cemas dan menghindari risiko.

"Banyak investor global menilai ulang risiko mereka. Saham teknologi menanggung beban terberatnya karena ketika terjadi aksi ambil untung atau pengurangan risiko, saham yang paling aktif akan terpukul paling keras," kata Steve Sosnick, Kepala Analis Interactive Brokers.

Saham perbankan dan barang industri, yang mencakup saham pertahanan, juga terempas, 2,7 persen dan 2,1 persen. 

Kedua sektor tersebut baru-baru ini mengalami reli, setelah paket fiskal Jerman yang melimpah dan prospek belanja pertahanan yang lebih tinggi di kawasan tersebut.

Analis Deutsche Bank mengatakan kegagalan untuk meloloskan reformasi yang diusulkan tersebut akan sangat membatasi ruang lingkup perluasan fiskal dalam empat tahun ke depan, merusak kredibilitas pemerintah berikutnya, dan menyebabkan fragmentasi politik di Jerman.

Di sisi ekonomi, produksi industri Jerman naik pada Januari, tetapi ekspor anjlok.

Investor menantikan angka inflasi Jerman, pekan ini. Tarif 25 persen Presiden Donald Trump menghantui pasar, karena Amerika tidak mencari kesepakatan untuk menghindarinya.

Saham Novo Nordisk jatuh 8,1 persen, tapi saham Verallia melejit 3,7 persen.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya