Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam di High-Level Business Dialogue di Jakarta pada Senin, 10 Maret 2025/RMOL

Dunia

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

SENIN, 10 MARET 2025 | 19:59 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Indonesia dan Vietnam terus memperkuat hubungan ekonomi dalam perayaan 70 Tahun Hubungan Diplomatik melalui forum High-Level Business Dialogue di Jakarta pada Senin, 10 Maret 2025. 

Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto serta Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam.  

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menegaskan pentingnya momentum untuk membawa kemitraan ekonomi kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi. 


“Dengan total populasi hampir 400 juta jiwa Indonesia dan Vietnam memiliki potensi besar untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor, termasuk pertanian, infrastruktur, manufaktur, dan teknologi,” kata Airlangga dalam unggahan di Instagram pribadinya.  

Ia juga menyampaikan bahwa perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam terus meningkat pesat, mencapai 15 miliar dolar AS pada 2024. 

Salah satu bentuk kerja sama yang menonjol adalah investasi pabrik kendaraan listrik (EV) VinFast di Jawa Barat, yang menandai langkah maju dalam industri otomotif ramah lingkungan di kawasan.  

Airlangga menguraikan sejumlah langkah strategis untuk memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara, antara lain dengan memanfaatkan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) dengan 0 persen tarif untuk 99,8 persen komoditas, mendorong pembayaran lintas batas dan perdagangan berbasis teknologi. 

Kemudian melakukan kolaborasi teknologi dengan mendukung UMKM dan inovasi digital, seperti ekspansi perusahaan teknologi Vietnam FPT di Indonesia. 

Juga meningkatkan produksi high-value-added product seperti pengembangan industri EV (VinFast) dan vaksin hewan (VAKSINDO) untuk membangun basis produksi regional di Asia Tenggara.

"Indonesia dan Vietnam juga perlu upaya untuk mendiskusikan isu Non-Tariff Measures (NTM) dan memperkuat rantai pasok, terutama di sektor pertanian," tambah Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga dan To Lam menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) untuk pengembangan kapasitas di bidang teknik dan ekonomi digital. 

Kerja sama tersebut mencakup ICT, semikonduktor, dan industri kendaraan listrik, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing kedua negara di sektor teknologi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya