Berita

Ilustrasi APBN/Ist

Politik

Target Pertumbuhan Ekonomi Delapan Persen Sebatas Harapan

MINGGU, 09 MARET 2025 | 08:52 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Indonesia memiliki target ambisius untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Namun, pakar ekonomi Prof Awalil Rizky menilai target pertumbuhan ekonomi delapan persen hanyalah sebatas harapan pemerintah.

Menurut Awalil, narasi strategi agar target pertumbuhan tercapai tampak tidak memadai dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

"Sebagian besar berupa pernyataan keinginan dan harapan, kurang terlihat keterkaitan langkah dan kebijakan yang akan diambil untuk mewujudkannya," kata Awalil dalam keterangan tertulisnya, Minggu 9 Maret 2025. 

Hal itu, lanjut Awalil, bisa dilihat dari sisi sektoral atau lapangan usaha, maupun sisi komponen pengeluaran.

Ia mencontohkan RPJMN 2025-2029 menargetkan pertumbuhan sektor pertanian sebesar 2,2 persen di tahun 2025 menuju 3,46 persen di tahun 2029). 

Sementara itu, realisasi pada 2011-2024 tumbuh rata-rata 3,10 persen. Bahkan pada tiga tahun terakhir atau periode 2022-2024 hanya 1,41 persen.

"Dengan demikian, target terbilang cukup tinggi dan narasi strateginya kurang memadai untuk mendukung. Umpama sesuai rencana pun, tampak bahwa sektor pertanian belum diutamakan mendukung target delapan persen," kata Awalil.

Awalil berpandangan, target RPJMN yang cukup tinggi, mensyaratkan ekonomi tumbuh dan dinamis. 

"Bisa dikatakan, sektor ini lebih merupakan “akibat” pertumbuhan sektor lain dibanding pendorong sektor lainnya. Target tidak akan tercapai jika target pertumbuhan sektor pertanian, industri pengolahan, konstruksi dan pertambangan tidak terpenuhi," tutup Awalil.

Skenario pertumbuhan ekonomi menuju delapan persen disajikan dalam dokumenn RPJMN 2025-2029 pada lampiran I dari Perpres Nomor 12 Tahun 2025.

Diharapkan lima tahun ke depan pertumbuhan ekonomi naik signifikan. Mulai dari 5,3 persen tahun 2025, 6,3 persen tahun 2026, 7,5 persen 2027, dan 7,7 persen  tahun 2028, dan 8,0 persen tahun 2029.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya