Berita

Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Hariyanto Suwarno (tengah)/Ist

Politik

Pemerintah Didesak Cabut Moratorium Pengiriman PMI ke Timur Tengah

SABTU, 08 MARET 2025 | 23:13 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Hariyanto Suwarno mengatakan kebijakan penghentian penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Timur Tengah yang dilakukan pemerintah sejak 2015 tidak efektif.

Pasalnya, kebijakan tersebut tidak turut menghentikan berbagai persoalan PMI yang bekerja di negara-negara Timur Tengah. 

Hal tersebut ia sampaikan dalam diskusi publik terkait moratorium penempatan dan upaya pelindungan PMI yang diselenggarakan voiceindonesia.co di Jakarta, beberapa waktu lalu.


"Mengawasi perusahaan penempatan, mengawasi siapapun yang menempatkan prosedural itu yang lebih baik dari pada kemudian mencegah dan menangani masalah di Arab Saudi," jelas Hariyanto dalam keterangannya, Sabtu, 8 Maret 2025.

Menurut dia, pemerintah perlu menyiapkan kebijakan strategis dan tata Kelola yang baik dan tidak mempermasalahkan dibuka atau ditutupnya penempatan karena faktanya pengiriman PMI ke beberapa negara Timur Tengah hingga saat ini tetap jalan. 

"Maka yang dilakukan adalah karena ini negara harus memfasilitasi orang yang berangkat dengan aman, maka yang harus dibangun adalah tata kelolanya," ungkapnya.

Sementara dalam kesempatan yang sama ketua umum Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Aspataki) Saiful Masud mendorong pemerintah segera mencabut moratorium pengiriman PMI ke Timur Tengah untuk menghindari PMI berangkat secara ilegal. 

"Yang semula ingin ke Saudi itu, kemudian mereka tidak bisa, mereka akan berangkat ilegal, sebagian lagi mereka ke Taiwan dan HongKong padahal hatinya dia tidak cocok dengan bekerja di Taiwan dan Hongkong," ungkap Saiful

Saiful juga tidak menampik bahwa peminat pekerja Indonesia ke negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi sangat tinggi sehingga memiliki potensi untuk menjadi tujuan utama bagi warga Indonesia yang akan berkarir di luar negeri. 

"Saya yakin Timur Tengah lebih tinggi dari pada Taiwan dan Hong Kong. Dan harapan kami kalau nanti dibuka, ranking penempatan tidak lagi Taiwan dan Hong Kong," tambahnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya