Presiden Prabowo Subianto/RMOL
Pertemuan dengan delapan pengusaha yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat baru-baru ini, memiliki kesamaan dengan apa yang telah dilakukan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, memandang langkah Prabowo mengumpulkan pengusaha di Istana Merdeka diyakini akan ditafsir publik hanya dari luar saja.
Menurut sosok yang kerap disapa Hensat, publik akan menyamakan langkah Prabowo tersebut dengan yang dilakukan Jokowi.
"Ini caranya Pak Jokowi. Pak Jokowi juga begitu," ujar Hensat dalam keterangan tertulisnya kepada
RMOL, Sabtu, 8 Maret 2025.
Hanya saja, analis politik jebolan Universitas Paramadina tersebut melihat perbedaan mencolok dari tujuan Jokowi dengan Prabowo dalam mengumpulkan pengusaha.
Dia memperhatikan, upaya Jokowi mengumpulkan pengusaha adalah untuk membekingi pelaksanaan proyek raksasa yang digadang-gadangnya.
"Ngumpulin pengusaha nasional, terus dibawa ke IKN (Ibu Kota Nusantara)," ujar Hensat.
Sedangkan Prabowo, mengumpulkan pengusaha untuk menjaga peluang investasi agar tidak lari ke luar negeri. Biar tetap di dalam negeri saja dan memberikan efek domino bagi perekonomian rakyat.
Hensat mengakui, penilaian itu menurut informasi yang ia dapatkan tentang poin pembicaraan antara Prabowo dengan delapan pengusaha kawakan nasional. Antara lain, agenda strategis mulai dari program makan bergizi gratis (MBG), pembangunan infrastruktur, penguatan industri tekstil, swasembada pangan dan energi, hingga pengelolaan investasi melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Dengan memperhatikan materi bahasan Prabowo dengan para pengusaha, Hensat berpendapat tujuan pertemuan itu adalah untuk mensejahterakan rakyat.
"Kalau gaya caranya Pak Prabowo seperti saat dia berpidato, itu kan bahasanya lebih menekan pengusaha ya. Supaya tidak melulu mengambil keuntungan dari rakyat Indonesia, tapi juga berbagi gitu," demikian Hensat menambahkan.