Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Ekonomi Global Diprediksi Bak Rollercoaster Selama Empat Tahun

SABTU, 08 MARET 2025 | 12:49 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Ketidakpastian ekonomi global diperkirakan akan meningkat dalam empat tahun ke depan akibat kebijakan yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump. 

Dampak dari kebijakan tersebut juga berpotensi memengaruhi Indonesia, khususnya dalam aspek perdagangan dan nilai tukar (kurs).

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI), Triwahyono, mengatakan ketidakpastian ini bak rollercoaster, akibat dinamika kebijakan perdagangan AS. Salah satu faktor utama adalah perubahan sikap Trump terhadap tarif perdagangan dengan negara mitra seperti Kanada, Meksiko, dan China.


"Kita akan berada kayak di rollercoaster. Ketika Trump sudah memulai (menjabat) itu memang yang terjadi terlalu banyak, kita sebelumnya sudah ekspektasi bahwa tarif dengan Kanada, Meksiko dan China akan benar-benar diimplementasikan di Maret, tapi tiba-tiba kemarin berubah lagi," kata Tri dalam taklimat media dikutip pada Sabtu 8 Maret 2025.

Ia menambahkan bahwa kebijakan AS, termasuk sikap Trump terhadap konflik Ukraina dan hubungannya dengan Rusia juga akan menjadi faktor utama yang mengguncang perekonomian global. 

"Sesuatu yang akan kita hadapi mungkin empat tahun ke depan, memang kita akan diombang-ambing dengan kebijakan yang akan diambil salah satunya oleh Trump, terkait juga dengan sikap dia dengan Ukraina, dan terkait juga dengan sikap dia dengan Rusia dan sebagainya," ujarnya. 

Dampaknya, kata Tri tidak hanya dirasakan di pasar perdagangan, tetapi juga pada nilai tukar mata uang di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Sebelumnya, nilai tukar Rupiah sempat tertekan hingga menyentuh Rp16.600 per Dolar AS akibat penguatan mata uang AS di pasar global.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya