Menteri Pendidikan AS Linda McMahon/Net
Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan menghentikan dana hibah federal sebesar 400 juta Dolar AS (sekitar Rp6,56 triliun) untuk Universitas Columbia buntut unjuk rasa menentang tindakan Israel di Gaza.
Dalam pernyataannya pada Jumat, 8 Maret 2025, Badan Layanan Umum AS menuduh Universitas Columbia gagal melindungi mahasiswa Yahudi dari pelecehan saat terjadi gelombang protes.
"Sejak 7 Oktober, para pelajar Yahudi telah menghadapi kekerasan, intimidasi, dan pelecehan anti-Semit yang tiada henti di kampus mereka," kata Menteri Pendidikan Linda McMahon, seperti dikutip dari
AFP.
Jika ingin menerima dana federal, universitas harus mematuhi semua undang-undang antidiskriminasi.
"Sudah terlalu lama Universitas Columbia mengabaikan kewajiban itu terhadap mahasiswa Yahudi yang belajar di kampusnya. Hari ini, kami menunjukkan kepada Universitas Columbia dan universitas lain bahwa tidak ada toleransi atas kelambanan mereka," tambah McMahon.
Pekan lalu Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menghentikan dana untuk sekolah-sekolah yang mengizinkan "protes ilegal".
"Semua pendanaan federal akan dihentikan untuk perguruan tinggi, sekolah, atau universitas mana pun yang mengizinkan protes ilegal," tulis Trump di
platform Truth Social.
Tahun lalu, kampus-kampus di AS termasuk Columbia, diguncang protes mahasiswa terhadap perang Israel di Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Demonstrasi tersebut memicu tuduhan anti-Semitisme.
Unjuk rasa berubah menjadi kekerasan dan mengakibatkan pendudukan gedung kampus hingga mengganggu perkuliahan. Mahasiswa yang memprotes tindakan Israel bentrok dengan aktivis pro-Israel.