Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Inflasi Demokrasi Diprediksi Terjadi di 2029

JUMAT, 07 MARET 2025 | 18:02 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pelanggaran politik uang atau money politic dalam pemilihan umum (pemilu), berpotensi membuat nilai demokrasi Indonesia terus menurun.

Pandangan tersebut datang dari Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Edi Oloan Pasaribu.

Edi menuturkan, perbaikan sistem pemilu tidak serta merta membuat demokrasi elektoral Indonesia menjadi semakin baik.


Pasalnya, dia memandang permasalahan hari ini terletak pada perilaku pribadi masing-masing orang, baik itu yang bertindak sebagai pemilih, yang dipilih atau calon, ataupun terutama penyelenggara.

"Karena saya percaya betul peribahasa yang bilang; 'the right system will produce the right result'," ujar Edi kepada wartawan, Jumat, 7 Maret 2025.

"(Artinya) sistem yang baik menghasilkan hasil yang baik, tapi kalau yang menjalankan sistemnya juga enggak baik susah ini," sambungnya.

Dia memandang, permasalahan utama yang kerap muncul pada setiap pemilu adalah money politic, sehingga demokrasi Indonesia tidak senantiasa membaik.

"Bagaimanapun sistem yang kita bangun, kita bentuk, itu tidak akan terjadi perubahan yang radikal kalau tidak perilakunya," tuturnya.

Oleh karena itu, Edi berharap ada perbaikan etik yang dimasukkan dalam revisi UU Pemilu dan UU Pilkada, mengingat pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024 kemarin telah menunjukkan persoalan money politic yang sudah sangat mengakar.

"Jadi kita lahir dari rahim demokrasi yang brutal di 2024, kita sepakat. Karena diskusinya, kalau kita tidak stop money politics, akan ada namanya istilah yang saya sebut inflasi demokrasi. Di 2029 semakin besar nanti," demikian Edi menambahkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya