Berita

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Triwahyono dalam taklimat media/RMOL

Bisnis

BI Ungkap Biang Kerok Rupiah dan IHSG Anjlok

JUMAT, 07 MARET 2025 | 16:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Melemahnya nilai tukar (kurs) mata uang Rupiah hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa pekan terakhir terjadi akibat penurunan peringkat MSCI saham Indonesia oleh Morgan Stanley. 

Hal tersebut dikatakan Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Triwahyono, dalam taklimat media yang dikutip Jumat 7 Maret 2025.

 "Memang sebelumnya terjadi pelemahan Rupiah yang cukup dalam, salah satunya disebabkan oleh apa namanya, rilis dari MSCI, jadi Morgan Stanley Index, yang dia mengeluarkan kesimpulan untuk melakukan underweight terhadap equity di Indonesia," jelas Tri.


Dalam hal ini, MSCI menurunkan peringkat saham Indonesia dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW). Alasannya, langkah tersebut diambil seiring dengan melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi domestik serta tekanan terhadap profitabilitas perusahaan di sektor siklikal.

"Nah tadinya investasi di saham di Indonesia dari MSCI itu adalah neutral, tapi terus mereka mengeluarkan apa namanya menjadi underweight, sehingga itulah yang terjadi kenapa beberapa waktu terakhir itu di pasar saham kita memang tekanannya sangat dalam," tambah Tri.

Selain itu, pelemahan ini juga terjadi imbas banyaknya investor asing yang mengalihkan dananya untuk kembali ke safe haven atau instrumen investasi yang nilainya stabil di tengah ketidakpastian ekonomi, seperti emas.

"Nah, itu tadi ketika keluar dan mereka langsung memang back to safe haven, akhirnya mereka membutuhkan Dolar itu yang mengakibatkan memang tekanan itu beberapa waktu belakangan ini memang cukup tinggi," tuturnya.

Namun, Tri menyebutkan bahwa sentimen pasar mulai membaik setelah JP Morgan menaikkan peringkat investasi untuk beberapa saham perbankan besar, seperti BCA dan Bank Mandiri.

"itu membuat akhirnya berbalik, kita lihat bahwa termasuk hari ini pasar saham di Indonesia relatif mengalami rebound yang cukup tinggi, dan ini juga balik lagi dampaknya kepada Rupiah, karena memang banyak di-drive oleh perilaku asing di saham," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya