Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

BI Tekankan Intervensi Rupiah Dilakukan Sesuai Kebutuhan

JUMAT, 07 MARET 2025 | 12:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa intervensi terhadap nilai tukar (kurs) Rupiah hanya dilakukan jika diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar. 

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Triwahyono, menyatakan bahwa bank sentral tetap mengutamakan mekanisme pasar dalam pergerakan nilai tukar.

Menurutnya, eksportir dan pelaku pasar lainnya telah memahami dinamika nilai tukar dan akan menilai sendiri apakah harga yang terbentuk di pasar dalam keadaan normal.


"Eksportir juga sudah sangat paham, mereka akan melihat apakah harga itu wajar atau tidak. Jadi memang kita tidak bisa memengaruhi itu, karena market mechanism (mekanisme pasar) yang mencerminkan kondisi yang sebenarnya," ujar Triwahyono dalam taklimat media dikutip Jumat 7 Maret 2025.

Ia menjelaskan bahwa intervensi tidak dilakukan secara rutin setiap hari, melainkan hanya pada saat-saat tertentu ketika Rupiah tertekan sangat dalam oleh Dolar AS. 

"Jadi hanya pada saat-saat itu saja, kita tidak bisa mengatakan apakah setiap hari atau tidak, tetapi memang ketika diperlukan. Ketika kita diperlukan untuk melakukan itu, kita akan mengambil itu," ujarnya. 

Di samping itu, BI juga memastikan akan terus memantau pergerakan nilai tukar Rupiah dan akan mengambil langkah intervensi guna menjaga stabilitas pasar keuangan nasional.

Beberapa pekan lalu, Rupiah tercatat tertekan nyaris ke Rp16.600 per Dolar AS. Namun, belakangan ini, mata uang Garuda itu berada di posisi Rp16.200-Rp16.400 per Dolar AS.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya