Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di sidang kongres pada Selasa malam waktu setempat, 4 Maret 2025/Net

Dunia

Pidato Perdana Trump di Kongres: America is Back!

RABU, 05 MARET 2025 | 15:12 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan pidato pertamanya di hadapan sidang gabungan Kongres pada Selasa malam, 4 Maret 2025.

Pidatonya dimulai dengan pernyataan penuh percaya diri, "America is back" atau "Amerika telah kembali," menandai arah kebijakan yang ia klaim sebagai era baru kejayaan bagi negara.  

Dalam pidato yang berlangsung sekitar satu jam itu, Trump memuji kinerja pemerintahannya dalam 43 hari pertama, dengan mengklaim bahwa ia telah mencapai lebih banyak hal dibandingkan pemerintahan sebelumnya dalam empat hingga delapan tahun.


"Enam minggu lalu, saya berdiri di bawah kubah Gedung Capitol ini dan mengumumkan 'awal zaman keemasan Amerika.' Sejak saat itu, tidak ada yang lain selain tindakan cepat dan tanpa henti untuk mengantar era terbesar dan tersukses dalam sejarah negara kita," ujar Trump, seperti dimuat The Week.

Trump menggarisbawahi pendekatan tegasnya terhadap imigrasi ilegal, menekankan bahwa kebijakannya telah berhasil mengurangi jumlah imigran yang mencoba masuk ke AS. 

"Saya mengerahkan militer AS dan patroli perbatasan untuk mengusir invasi perbatasan negara," ujarnya, seraya mengklaim bahwa jumlah penyeberangan ilegal bulan lalu mencapai angka terendah dalam sejarah.  

Pernyataan ini mendapat reaksi beragam. Partai Republik memberikan tepuk tangan meriah, sementara beberapa anggota Demokrat tampak tidak setuju dengan klaim tersebut.  

Trump juga menegaskan kembali keputusannya untuk menarik AS dari beberapa perjanjian internasional, termasuk Perjanjian Iklim Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

"Ini adalah waktu untuk mimpi besar dan tindakan berani," kata dia, menekankan bahwa AS harus berfokus pada kepentingannya sendiri tanpa terikat oleh kebijakan global yang dianggap merugikan.  

Selain itu, ia menyebut telah membekukan perekrutan dan regulasi federal serta menghentikan semua bantuan asing, yang disambut dengan tepuk tangan dari Partai Republik.  

Dalam pidatonya, Trump juga mengkritik pemerintahan sebelumnya, khususnya Presiden Joe Biden, terkait dengan kebijakan ekonomi dan hukum. 

Ia mengklaim bahwa di bawah kepemimpinannya, ia telah mengakhiri pemerintahan yang dipersenjatai, merujuk pada apa yang ia sebut sebagai upaya pemerintahan Biden untuk menargetkan lawan politiknya.  

"Bagaimana hasilnya? Tidak terlalu bagus," kata Trump dengan senyum menyeringai, yang disambut dengan tawa dari para pendukungnya.    

Pidato Trump juga menarik perhatian karena mendapat tepuk tangan dari pengusaha Elon Musk, yang duduk bersama Partai Republik. Trump secara khusus menyebut Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan Musk dalam pidatonya. 

"Terima kasih banyak, kami menghargainya. Bahkan pihak ini menghargai, saya yakin, mereka hanya tidak mau mengakuinya," katanya sambil menunjuk ke arah Demokrat.  

Lebih lanjut Trump menyoroti kebijakan energinya, berjanji untuk membuka kembali lebih dari 100 pembangkit listrik yang menurutnya telah ditutup oleh Biden. 

"Kami memiliki lebih banyak emas cair di bawah kaki kami daripada negara mana pun di bumi. Ini disebut latihan bor, bayi," ucapnya.   

Sebagai bagian dari rencana ekonominya, Trump mengusulkan pemotongan pajak yang lebih besar untuk semua warga Amerika dan mendesak Demokrat untuk mendukung kebijakan tersebut.

"Saya yakin Anda akan memberikan suara untuk pemotongan pajak tersebut," katanya kepada anggota Demokrat di Kongres. 

"Karena jika tidak, saya rasa orang-orang tidak akan pernah memilih Anda untuk menjabat," kata Trump lagi.

Pidato Trump ini menjadi salah satu yang paling berani dan penuh pernyataan kontroversial, menunjukkan bahwa ia tetap menjadi figur dominan dalam politik AS. 

Sementara Partai Republik merayakan pidatonya dengan antusiasme, Partai Demokrat memberikan reaksi yang lebih skeptis.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya