Berita

Drone MQ-9 Reaper/Net

Dunia

Drone MQ-9 Reaper AS Hilang di Dekat Yaman, Diduga Ditembak Houthi

RABU, 05 MARET 2025 | 10:11 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) kehilangan kontak dengan pesawat nirawak (drone) tempur MQ-9 Reaper saat beroperasi di atas Laut Merah awal pekan ini. 

Menurut seorang pejabat pertahanan AS, MQ-9 sebelum hilang diketahui tengah menjalankan Operasi Poseidon Archer, sebuah upaya militer AS yang menargetkan kelompok Houthi di Yaman. 

"Kami secara aktif menilai insiden tersebut untuk menentukan penyebab dan tindakan selanjutnya," ujar pejabat AS tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dimuat Al Arabiya pada Rabu, 5 Maret 2025. 


Di sisi lain, kelompok Houthi mengklaim telah menembak jatuh drone tersebut saat terbang di atas wilayah Hodeidah, Yaman. 

Mereka menuduh MQ-9 menjalankan "misi permusuhan" dan menyebut bahwa ini adalah pesawat nirawak AS ke-15 yang mereka jatuhkan sejak pecahnya perang Gaza pada 2023. 

Serangan terhadap MQ-9 terjadi di tengah meningkatnya eskalasi konflik di kawasan tersebut. 

Houthi, yang didukung oleh Iran, terus melancarkan serangan rudal dan drone ke arah Israel sejak perang Gaza pecah pada Oktober 2023. 

Selain itu, mereka juga kerap menargetkan kapal dagang dan aset militer AS di Laut Merah dan Teluk Aden, jalur perdagangan internasional yang sangat vital.  

Pada bulan lalu, Houthi sempat meluncurkan rudal permukaan-ke-udara (SAM) ke arah jet tempur dan drone MQ-9 AS lainnya. Tetapi, serangan itu dilaporkan gagal mengenai sasaran.  

Di tengah meningkatnya ancaman dari kelompok Houthi, Washington kembali menetapkan mereka sebagai organisasi teroris asing (FTO) pada Selasa, 4 Maret 2025.

Langkah ini sesuai dengan kebijakan yang pertama kali diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump pada Januari 2021.  

Sebelumnya, pemerintahan Joe Biden sempat mencabut status tersebut dengan alasan bahwa penetapan FTO dapat memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman.

Namun, dengan meningkatnya serangan Houthi terhadap kapal dan pesawat AS di Laut Merah, kebijakan itu kembali diberlakukan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya