Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Dunia

Buntut Cekcok Soal Perang, Trump Setop Bantuan Militer ke Ukraina

SELASA, 04 MARET 2025 | 11:00 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Beberapa hari setelah adu mulut dengan Presiden Volodymyr Zelensky, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menangguhkan seluruh bantuan militer ke Ukraina.

Keputusan ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat Gedung Putih pada Selasa, 4 Maret 2025. 

Dikatakan bahwa Trump ingin memastikan bantuan AS benar-benar berkontribusi pada solusi damai bagi perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun akibat invasi besar-besaran Rusia. 


"Trump fokus untuk mencapai kesepakatan damai guna mengakhiri perang selama lebih dari tiga tahun yang dipicu oleh invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dan ingin Zelensky 'berkomitmen' pada tujuan itu," ujar pejabat tersebut, seperti dikutip dari Associated Press.  

Pada Jumat, 28 Februari 2025, Trump dan Wakil Presiden J.D. Vance mengkritik Zelensky karena dianggap kurang menunjukkan penghargaan atas dukungan yang telah diberikan AS sejak invasi Rusia pada Februari 2022.  

Ketegangan semakin meningkat setelah Zelensky, dalam konferensi pers di London, menyatakan bahwa perang dengan Rusia masih akan berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Pernyataan tersebut langsung menuai kecaman dari Trump.  

"Ini adalah pernyataan terburuk yang bisa dibuat oleh Zelensky, dan Amerika tidak akan mentolerirnya lebih lama lagi!" tegas Trump dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth Social.  

Dalam acara di Gedung Putih pada Senin malam, 2 Maret 2025, Trump kembali menegaskan sikapnya. 

"Jika seseorang tidak ingin membuat kesepakatan, saya pikir orang itu tidak akan bertahan lama. Orang itu tidak akan didengarkan dalam waktu lama," ujarnya.  

Di tengah kritik tajam dari Trump, Zelensky berusaha menjaga hubungan baik dengan AS. Ia menekankan pentingnya diplomasi untuk mencapai perdamaian yang nyata bagi Ukraina. 

"Kami membutuhkan perdamaian sejati, dan rakyat Ukraina sangat menginginkannya karena perang telah menghancurkan kota-kota kami. Kami kehilangan rakyat kami. Kami harus menghentikan perang dan menjamin keamanan," kata Zelensky dalam pernyataannya di media sosial.  

Meski demikian, Zelensky juga menegaskan bahwa upaya untuk mencapai perdamaian masih jauh dari selesai. 

"Kesepakatan untuk mengakhiri perang masih sangat, sangat jauh, dan belum ada yang memulai semua langkah ini," tambahnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya