Berita

Rocky Gerung (Tangkapan layar/RMOL)

Politik

Diungkap Rocky Gerung

Republik Rasa Kerajaan Ulah Jokowi Bikin Keraton Solo Meradang

SENIN, 03 MARET 2025 | 00:53 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Baru-baru ini, putra mahkota Keraton Solo, KGPAA Hamangkunegoro mengunggah pernyataan berisi penyesalan Keraton Solo telah bergabung ke Republik Indonesia.

Pernyataan yang diunggah dalam layar story Instagram @kgpaa_hamangkunegoro itu menjadi viral di media sosial.

Pengamat politik Rocky memiliki pandangan yang kritis terhadap unggahan putra mahkota Keraton Solo tersebut. Menurut dia, unggahan itu merupakan bentuk kegelisahan yang mendalam terhadap kondisi NKRI sekarang.


“itu juga penanda bahwa apa yang terjadi di kehidupan kita, juga dibatinkan, bahkan mungkin dianalisa secara metafisik oleh tradisi di dalam Keraton Surakarta,” ucap Rocky dikutip dalam kanal Youtube pribadinya, Minggu malam, 2 Maret 2025.

Akademisi yang pernah dikriminalisasi rezim Joko Widodo (Jokowi) mengulas sejarah awal berdirinya NKRI. Saat itu ada permintaan dari Soekarno-Hatta agar kesultanan di seluruh Nusantara bergabung ke NKRI.

“Jadi, kita mesti lihat juga historiografi atau bahkan genealogi dari kekuasaan itu yang berasal dari kerelaan kerajaan-kerajaan untuk membuat republik. Jadi kalau timbul istilah menyesal bergabung dengan republik, konteksnya ada di situ,” jelasnya.

Aktivis senior yang disebut-sebut pernah menjadi mentor politik dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menilai unggahan tersebut merupakan sindiran bagi republik yang seakan menjadi rasa kerajaan.

“Dan itu pasti tertuju pada seseorang yang juga menganggap dirinya sebagai Raja Jawa atau meniatkan diri untuk mengambil sikap sebagai seorang Raja,” tegasnya.

Sosok dimaksud tentunya Presiden ke-7 RI Jokowi yang pernah disebut-sebut sebagai Raja Jawa. Kepemimpinan selama 10 tahun membuat republik dalam kondisi yang karut marut.

Bahkan Jokowi pun terang-terangan mengusung keluarga dalam pemerintahan setelahnya yang dianggap seperti kerajaan.

Rocky menilai, unggahan dari putra mahkota Keraton Solo itu harus disikapi secara cerdas dan bijak.  

“Jadi kita mulai membaca bagaimana Indonesia sebetulnya kaya dengan metaphor, bahkan kaya dengan kritik yang sifatnya sangat tajam itu. Kalau kepekaan itu datang dari seorang anak muda bahkan yang calon pemimpin Indonesia itu, dari putra mahkota kerajaan itu menanda bahwa ada yang serius, yang dibaca dengan kecerdasan, tapi juga dibaca dengan batin,” pungkasnya.   

Mengenai unggahan tersebut, perwakilan Keraton Solo, pengageng sasana wilapa Keraton Surakarta Hadiningrat, KPA.H Dany Nur Adiningrat, juga menyebut hal itu sebagai bentuk kritik untuk pemerintahan.

"Beliau sebagai anak bangsa, sebagai calon penerus dari pemimpin Jawa, Keraton, beliau adalah keturunan pahlawan Paku Buwono (PB) 10, PB 6, PB 12 yang tentara juga. Dan keraton yang sumbangsih bagi negara tidak sedikit itu bahkan, menyatakan bergabung ke republik," ungkap Dany kepada wartawan.

Dirinya memastikan bahwa Keraton Solo mempunyai jiwa merah putih. Unggahan tersebut, ditegaskan Dany hanya ungkapan satire mengenai kondisi yang terjadi.

"Dilihat kata-kata itu 'Nyesel Keraton Gabung Republik', ini adalah ungkapan satire sebagai anak bangsa. Saya pastikan kami di Keraton Solo merah putih, kita pastikan itu," pungkasnya.  

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya