Berita

Peluncuran Danantara (Foto: BPMI setpres)

Bisnis

Danantara Taklukkan Trump, IHSG Berakhir Positif

RABU, 26 FEBRUARI 2025 | 23:06 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SENTIMEN bulan madu pemerintahan Presiden Donald Trump nampaknya mulai menemui titik akhir. Usai Indeks Wall Street mencetak rangkaian rekor tertingginya sepanjang sejarah pada pertengahan Desember 2024, gerak naik lebih jauh terlihat kesulitan untuk berlanjut. Terlebih dalam dua tiga pekan terakhir, pelaku pasar terkesan mulai mencari potensi risiko dari kinerja perekonomian di bawah Presiden Trump yang karib dengan kejutan itu.

Laporan terkini memperlihatkan, rilis data indeks keyakinan konsumen yang menurun curam sebesar 7 persen untuk berada di kisaran 98,3. Kisaran tersebut juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang sebesar 102,3. Pelaku pasar menilai data kali ini sebagai semakin suram bila dirangkai dengan data sebelumnya menyangkut inflasi yang masih kukuh di atas target The Fed dan kinerja pertumbuhan ekonomi yang masih menantang.

Rangkaian data perekonomian terkini AS di bawah Presiden Trump kini benar-benar mulai menghadirkan keraguan dan harapan penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed kian terjauhkan.

Sikap pesimis investor akhirnya sulit dihindarkan hingga menghantarkan Indeks Wall Street dalam tekanan jual signifikan di sesi perdagangan Selasa 25 Februari 2025. Akibat lanjutannya, sesi perdagangan pertengahan pekan ini di Asia, Rabu 26 Februari 2025 kembali didominasi tekanan jual. Pantauan menunjukkan nyaris seluruh Indeks di Asia yang konsisten dan kompak menjejak zona merah di sepanjang sesi perdagangan.

Hingga sesi perdagangan berakhir, Indeks Nikkei (Jepang) ditutup turun moderat 0,25 persen di 38.142,37, sementara indeks KOSPI (Korea Selatan) menguat 0,41 persen setelah ditutup di 2.641,09 dan Indeks ASX200 (Australia) terkikis 0,14 persen di 8.240,7.

Kepungan sentimen merah dari sesi perdagangan di Asia kemudian memaksa pelaku pasar di Jakarta kembali terjebak dalam ketidakpastian. Pantauan menunjukkan, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat melonjak tajam dalam mengawali sesi perdagangan pagi hingga melambung 1,45 persen di posisi 6.682 namun kemudian berbalik mengikis lonjakan bahkan hingga terdampar di zona merah.

Pelaku pasar terlihat sempat mencoba mengevaluasi tekanan jual yang dinilai berlebihan dalam beberapa hari sesi perdagangan sebelumnya hingga melakukan rebound teknikal IHSG dalam rentang tajam. Sentimen dari peresmian Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto terlihat dicoba diapresiasi pelaku pasar dengan berbalik mengangkat empat saham BUMN unggulan yang masuk dalam Danantara.

Namun gerak positif saham-saham dalam kelompok Danantara kemudian terkikis dan bahkan sempat beralih merah akibat gangguan sentimen kinerja pemerintahan Trump yang lesu. IHSG kemudian mampu mengikis penurunan di sesi perdagangan sore hingga kembali beralih ke zona positif. Secara keseluruhan, kinerja IHSG kali ini lebih mencerminkan pertaruhan antara sentimen suram eksternal dari lesunya perekonomian AS dan upaya apresiasi terhadap Danantara dari domestik. 

IHSG akhirnya memungkasi sesi dengan naik moderat 0,29 persen di 6.606,17. Pantauan lebih rinci memperlihatkan, kinerja moderat IHSG yang tercermin dengan kuat pada gerak saham-saham unggulan. Sejumlah besar saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan mampu menutup sesi dengan positif, seperti: BBRI, BMRI, BBNI, TLKM, UNVR, ASII, ADRO dan ISAT. 

Namun sejumlah saham unggulan lain gagal beralih di zona kenaikan, seperti: BBCA, ICBP, INDF, JPFA, UNTR, PGAS, SMGR dan SIDO.

Tinjauan RMOL menunjukkan, prospek IHSG di sisa pekan ini yang hanya akan bergantung pada sentimen eksternal dari rangkaian rilis data perekonomian AS menyangkut pesanan produk tahan lama dan pertumbuhan ekonomi kuartalan. Catatan juga menunjukkan, tiadanya agenda rilis data perekonomian domestik di sisa sepanjang pekan ini, hingga perhatian pelaku pasar akan semakin terarah pada sentimen dari AS.

Populer

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

UPDATE

Rano Karno akan Batasi Operasional Tempat Hiburan Malam

Kamis, 27 Februari 2025 | 05:34

Stok Pangan Aman selama Ramadan

Kamis, 27 Februari 2025 | 05:19

Jangan Bersedekah Ramadan ke Pengemis Jalanan

Kamis, 27 Februari 2025 | 04:29

Sarapan Bergizi Seimbang di Jakarta akan Ciptakan SDM Unggul

Kamis, 27 Februari 2025 | 04:04

Driver Taksi Online Cabuli Penumpang Pelajar

Kamis, 27 Februari 2025 | 03:45

Segera Dibuka 500 Ribu Lowongan PPSU hingga Pemadam Kebakaran

Kamis, 27 Februari 2025 | 03:20

Andika Wisnuadji Resmi Ngantor di DPRD DKI

Kamis, 27 Februari 2025 | 03:01

Riza Chalid dan Keluarga Tidak Berhak Peroleh Imunitas

Kamis, 27 Februari 2025 | 02:30

Indonesia CollaborAction Forum Ikhtiar Yakesma Bantu Masalah Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 | 02:12

Penyidik Balikin Sertifikat Tanah Usai Dilaporkan ke Propam

Kamis, 27 Februari 2025 | 02:00

Selengkapnya