Berita

Presiden AS Donald Trump (Foto: AFP)

Bisnis

Kelesuan Trump Tekan Rupiah, Dolar AS Kukuh di Atas 16.300

RABU, 26 FEBRUARI 2025 | 22:38 WIB | OLEH: ADE MULYANA

TANTANGAN kinerja perekonomian AS di bawah Presiden Donald Trump terlihat mulai serius. Setelah rangkaian optimisme pemerintahan baru kian menemui keraguan akibat rilis data yang jauh dari harapan, pesimisme akhirnya mulai tumbuh untuk semakin mengangkat posisi indeks Dolar AS.

Laporan terkini dari kinerja perekonomian AS memperlihatkan, Indeks keyakinan konsumen yang dilaporkan turun sangat curam hingga 7 persen untuk berada di kisaran 98,3 yang sekaligus cukup terpaut di bawah ekspektasi pasar di kisaran 102,3. Rilis data yang suram ini dinilai pelaku pasar semakin suram ketika dikombinasi dengan rangkaian rilis data sebelumnya menyangkut inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Harapan penurunan suku bunga oleh The Fed akhirnya semakin buyar, dan pelaku pasar berbalik melakukan aksi akumulasi terhadap Dolar AS untuk sekaligus mengangkat Indeks Dolar. Kinerja pemerintahan Presiden Donald Trump yang semula diharapkan moncer, kini justru terkesan berada dalam kelesuan. Situasi dan sikap pesimis ini kemudian menjalar hingga sesi perdagangan pertengahan pekan ini di Asia, Rabu 26 Februari 2025.


Sedikit beruntungnya, pelaku pasar di Asia terkesan belum terlalu jatuh dalam kepanikan hingga membuat kinerja mata uang Asia bervariasi dan dalam rentang moderat. Namun tekanan jual tetap cenderung mendominasi. Pola gerak bervariasi kemudian sempat semakin rentan dan beralih melemah namun mampu berbalik di sesi perdagangan sore.

Pantauan hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung menunjukkan, Dolar Hong Kong, Rupee India, Peso Filipina dan Baht Thailand yang mencoba beralih positif dengan menguat sangat tipis namun rentan untuk terjungkal kembali ke zona pelemahan. Selebihnya, mata uang Asia termasuk Rupiah masih bergulat dalam zona merah.

Terkhusus pada Rupiah, kinerja melemah terlihat konsisten di sepanjang sesi dengan sempat mencetak titik terlemahnya di kisaran Rp16.399 per Dolar AS atau nyaris meninju level psikologis nya di kisaran Rp16.400 per Dolar AS. Namun secara perlahan Rupiah mampu mengikis pelemahan hingga sesi perdagangan sore berlanjut. Rupiah juga terpantau sempat berupaya menjangkau zona penguatan moderat, namun hanya terjadi secara sporadis.

Hingga ulasan ini disunting, Rupiah terpantau masih bertahan di kisaran Rp16.364 per Dolar AS atau melemah moderat 0,15 persen. Tiadanya suntikan sentimen domestik yang tersedia membuat pelaku pasar semakin terseret dalam irama sentimen global yang sedang kurang bersahabat hingga menjatuhkan Rupiah dalam zona merah.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya