Berita

Anggota DPRD DKI Jakarta, Bebizie Sri Mulyati/Ist

Nusantara

Galian Pipa PAM Jaya Harusnya Dikaji Matang

SENIN, 24 FEBRUARI 2025 | 01:39 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Dalam upaya peningkatan infrastruktur, PAM Jaya agar melaksanakannya dengan perencanaan matang serta tidak menimbulkan masalah baru bagi masyarakat.

"Kalau memang pipanisasi berdampak baik, tentu kita dukung. Tapi harus dikaji juga," kata Anggota DPRD DKI Jakarta, Bebizie Sri Mulyati dalam keterangannya dikutip Senin 24 Februari 2025.

Bebizie mencontohkan galian pipa, dimana harus dipikirkan bagaimana setelahnya. Sebab masyarakat kerap mengeluhkan galian PAM Jaya.


"Tadinya jalan depan rumahnya rapi, setelah ada proyek jadi rusak dan tidak diperbaiki lagi," kata Bebizie.

Di sisi lain, Bebizie menilai, kebijakan penyesuaian tarif tidak jadi masalah selama diiringi dengan peningkatan kualitas layanan dan fasilitas bagi masyarakat.

"Sebenarnya, kenaikan tarif tidak masalah, asal memang diimbangi dengan servis dan fasilitas yang bagus," ujar Bebizie.

Adapun Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan bakal mempercepat upaya layanan 100 persen air bersih di Jakarta. 

Guna mewujudkan hal itu, dibutuhkan 7.000 kilometer sambungan pipa baru agar seluruh wilayah Jakarta bisa terlayani air perpipaan.

Karena itu, Arief mengaku bakal mengebut pengerjaan pembuatan sambungan pipa sepanjang 7.000 kilometer itu.

"Menuju ke 2030, kita akan menyambung 7.000 kilometer perpipaan baru dengan pola model bundling investment dengan mitra kita," ujar Arief.

Ia mengakui, selama masa konstruksi pemasangan pipa, akan banyak galian yang dilakukan di jalan raya. Akibatnya, masyarakat bisa saja terganggu karena kemacetan yang ditimbulkan.

"Menuju 7.000 kilometer (pipa baru) ini, bisa dibayangkan betapa masifnya nanti galian yang ada di pinggir jalan yang nanti mengakibatkan kemacetan," kata Arief,

"Jadi, kami akan memasifkan sosialisasi untuk membuat masyarakat aware bahwa ini memang pasti akan sakit-sakitan dulu (terdampak kemacetan) menuju 2030," tambahnya.

Karena itu, Arief meminta maaf kepada masyarakat atas gangguan yang ditimbulkan oleh galian pipa.

"Jadi saya minta maaf lebih dulu karena akan sangat hectic sekali. Ada galian-galian yang mengganggu perjalanan," kata Arief.





Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya