Berita

Seorang perempuan memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di Duisburg, Jerman pada Minggu, 23 Februari 2025/Net

Dunia

Warga Jerman Memilih di Tengah Pergolakan Politik

MINGGU, 23 FEBRUARI 2025 | 17:02 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Warga Jerman mulai memberikan suara pada Minggu, 23 Februari 2024 dalam pemilu nasional yang dipenuhi ketegangan dan persaingan sengit. 

Dengan lebih dari 59 juta pemilih yang memenuhi syarat, tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 08.00 waktu setempat dan akan ditutup pada pukul 18.00. 

Pemilu kali ini menjadi sangat penting di tengah lonjakan dukungan terhadap partai sayap kanan dan dinamika politik global yang semakin kompleks.


Friedrich Merz dari Partai Uni Demokrat Kristen (CDU) muncul sebagai kandidat terdepan dan diperkirakan akan menggantikan Kanselir Olaf Scholz dari Partai Sosial Demokrat (SPD). 

Merz telah berjanji untuk melakukan perubahan besar ke arah kanan guna menarik kembali pemilih dari Alternatif untuk Jerman (AfD), partai sayap kanan yang mengusung kebijakan anti-imigrasi. 

"Kami akan memenangkan pemilihan umum dan mimpi buruk pemerintahan ini akan berakhir," ujar Merz dalam acara kampanye terakhir CDU di Munich pada Sabtu, 22 Februari 2025. 

Di tengah kampanye yang terpolarisasi, AfD mengalami lonjakan dukungan yang tak terduga. Dukungan ini bahkan datang dari tokoh luar negeri seperti miliarder Elon Musk, yang menyebut AfD sebagai satu-satunya partai yang "menyelamatkan Jerman". 

Seorang pendukung AfD, Christian, seorang insinyur berusia 49 tahun, menyebut pemimpin partai Alice Weidel sebagai "wanita tangguh yang menginjak kaki partai lain."

"Sekarang partai lain mengadopsi program AfD dan menjadikannya milik mereka sendiri, jadi dia pasti melakukan sesuatu yang benar." ujar Christian, seperti dimuat AFP. 

Pemilu ini terjadi dalam konteks krisis politik yang semakin dalam di Jerman. Koalisi pemerintahan Scholz yang terdiri dari SPD, Partai Hijau, dan FDP runtuh pada 6 November, tepat pada hari ketika Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden AS. SPD yang mengalami penurunan dukungan hingga 15 persen diperkirakan akan kesulitan mempertahankan kekuasaan.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa kemenangan Trump dapat memicu perang dagang yang dapat berdampak buruk bagi ekonomi Jerman yang sudah dilanda resesi. 

Scholz diperkirakan akan tetap menjabat sebagai pemimpin sementara hingga pemerintahan baru terbentuk, yang menurut Merz diharapkan dapat selesai sebelum Paskah dalam dua bulan mendatang.

Keamanan menjadi isu utama dalam pemilu ini setelah serangkaian serangan yang dituduhkan kepada pencari suaka. Dalam insiden terbaru, seorang pria Suriah ditangkap karena diduga menikam seorang turis Spanyol di tugu peringatan Holocaust di Berlin pada Jumat, 21 Februari 2025.

Merz dari AfD menegaskan bahwa ia akan memperketat kontrol perbatasan Jerman dan menahan mereka yang menunggu deportasi. 

"Tidak ada lagi mayoritas kiri dan politik kiri di Jerman," tegasnya di hadapan para pendukungnya.

Di tengah ketidakpastian ini, pemilih seperti Sylvia Otto, seorang warga Berlin berusia 66 tahun, mengaku masih bimbang dalam menentukan pilihan. 

"Saya masih merasa sulit untuk membuat keputusan kali ini," ujarnya, seraya menambahkan bahwa perubahan ke kanan sangat penting bagi saya.

Dengan situasi politik yang begitu panas dan hasil yang belum bisa diprediksi sepenuhnya, Jerman memasuki babak baru yang akan menentukan arah negara tersebut dalam beberapa tahun ke depan. 

Hasil awal pemilu ini akan mulai terlihat setelah TPS ditutup pada Minggu malam waktu setempat.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya