Pasar saham Amerika Serikat melemah pada penutupan perdagangan Jumat 21 Februari 2025 waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 748,63 poin atau 1,69 persen ke 43.428,02.
Indeks S&P 500 turun 104,39 poin atau 1,71 persen ke level 6.013,13. Nasdaq Composite melemah 438,36 poin atau 2,20 persen ke 19.524,01.
Jatuhnya ketiga indeks ini memperpanjang tren pelemahan setelah laporan ekonomi yang suram di tengah kekhawatiran terkait tarif baru Presiden AS Donald Trump serta melemahnya permintaan konsumen.
S&P 500 dan Russell 2000 mencatat penurunan harian terbesar sejak 18 Desember, menjadikan akhir pekan yang suram.
CEO AXS Investments di New York, Greg Bassuk, mengatakan, pelemahan ini membuat akhir pekan menjadi tidak menyenangkan.
“Saya tidak suka melihat begitu banyak warna merah pada hari Jumat,” katanya.
Laporan ekonomi menunjukkan perlambatan aktivitas bisnis AS dan memburuknya sentimen konsumen, dengan peserta survei melaporkan prospek yang semakin suram di tengah ketidakpastian ekonomi.
Kemarin, Walmart, pengecer terbesar di dunia, menyampaikan proyeksi penjualan dan laba tahun fiskal berjalan yang jauh di bawah ekspektasi analis, memperlihatkan adanya penurunan permintaan konsumen.
Chris Williamson, Kepala Ekonom S&P Global, menyatakan bahwa optimisme bisnis di AS telah menguap akibat meningkatnya ketidakpastian.
Sektor-sektor yang sensitif terhadap kondisi ekonomi, termasuk transportasi, semikonduktor, saham berkapitalisasi kecil, perumahan, dan barang konsumsi non-primer, turun lebih dari 2 persen.
Saham-saham kapitalisasi besar juga melemah 2,9 persen, dengan seluruh anggota "Magnificent Seven" berada di zona merah.
Nvidia akan merilis laporan keuangannya pada pekan depan. Pada penutupan perdagangan Kamis sahamnya anjlok 4,1 pesen.
Musim laporan keuangan kuartal IV 2024 hampir selesai. Dari 425 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja, 76 persen melampaui ekspektasi Wall Street, menurut data LSEG. Namun, beberapa perusahaan mengalami tekanan.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 17,06 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata 15,30 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.