Berita

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro memastikan massa aksi sudah membubarkan diri di sekitar Patung Kuda Arjuna Wihaha, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 Februari 2025 malam./RMOL

Politik

Sempat Memanas, Akhirnya Massa 'Indonesia Gelap' Membubarkan Diri Dari Monas

JUMAT, 21 FEBRUARI 2025 | 21:41 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Massa aksi demonstrasi 'Indonesia Gelap' membubarkan diri dari kawasan Patung Kuda Arjuna Wihaha, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 Februari 2025 malam.
Massa membubarkan diri sekitar pukul 20.56 WIB, usai sebelumnya demonstrasi sempat memanas karena aksi lemparan batu, petasan hingga pembakaran barrier plastik dari pihak aksi massa.

"Alhamdullillah semua aksi yang berlangsung di kawasan Patung Kuda berjalan dengan aman dan kondusif, meskipun ada provokasi-provokasi dari pihak massa," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.

Meski sempat ricuh, Susatyo memastikan tidak ada pihak yang diamankan dalam aksi ini.

Meski sempat ricuh, Susatyo memastikan tidak ada pihak yang diamankan dalam aksi ini.

"Tidak ada, tidak ada yang diamankan dalam aksi selama seminggu ini," kata Susatyo.

Saat massa berangsur membubarkan diri, petugas dari Dinas Linkungan Hidup DKI Jakarta mulai menyapu sampah yang berserakan di ruas Jalan Medan Merdeka Barat tepatnya depan Kantor Kemenparekraf.

Sementara, petugas kepolisian mulai menyingkirkan barrier beton dengan alat berat.

Artinya, arus lalu lintas yang sempat ditutup kini kembali terbuka untuk umum.

Jurubicara Indonesia Gelap, Tegar Afriansyah mengatakan, aksi Indonesia Gelap hari ini dihadiri oleh 2.500 massa.

Sebelum aksi hari ini, massa BEM SI juga menggelar aksi pada Kamis, 20 Februari 2025.

Dalam aksi ini, BEM SI membawa sembilan poin tuntutan, yakni: Kaji ulang Inpres Nomor 1 Tahun 2025, Transparansi status pembangunan dan pajak rakyat, Evaluasi besar-Besaran Makan Bergizi Gratis, Tolak Revisi UU Minerba yang bermasalah, Tolak Dwifungsi TNI, Sahkan RUU Perampasan Aset, Tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional, Tolak impunitas dan tuntaskan HAM berat dan Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya