Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Greenback Jatuh terhadap Sejumlah Mata Uang Utama

JUMAT, 21 FEBRUARI 2025 | 07:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap mata uang utama pada perdagangan Kamis, 20 Februari 2025, saat investor mengambil langkah mundur dan menilai rencana tarif terbaru Presiden Donald Trump.

Sebaliknya, Yen menguat terhadap Dolar AS dipicu meningkatnya spekulasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of Japan (BOJ).

Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan pengenaan tarif baru. Selain mengenakan bea masuk pada otomotif, semikonduktor dan farmasi, Trump juga akan memasukkan kayu dan produk hutan dalam daftar.


Analis melihat pasar mencapai titik jenuh dengan rencana pengenaan tarif tersebut. 

Pada perdagangan petang, Euro menguat 0,7 persen terhadap Dolar menjadi 1,0499 Dolar AS. Naik setelah tiga hari berturut-turut mengalami kerugian. 

Dolar AS turun 0,7 persen terhadap Franc Swiss menjadi 0,8979 Franc.

Yen melesat ke puncak 11 minggu di 149,40 per Dolar AS. Dolar AS terakhir diperdagangkan merosot 1,1 persen menjadi 149,77 Yen, sebagian besar didorong pembelian safe haven di tengah kekhawatiran tentang tarif Trump dan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga BOJ tahun ini.

Euro juga turun terhadap Yen ke level terendah lebih dari satu minggu, terakhir melorot 0,5 persen menjadi 157,21 Yen.

Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, Kamis, mengatakan dia bertemu dengan Perdana Menteri Shigeru Ishiba untuk bertukar pandangan secara berkala mengenai ekonomi dan pasar keuangan, yang menunjukkan pemerintah tidak keberatan untuk menaikkan suku bunga dan menormalkan kebijakan.

Pasar juga memantau perkembangan geopolitik setelah Trump membahas perang Ukraina bersama Presiden Rusia Vladimir Putin yang membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meradang. 

Investor juga mempertimbangkan komentar Trump yang mengatakan "mungkin saja" bagi Amerika Serikat dan China untuk memiliki kesepakatan perdagangan baru. Dia memperkirakan Presiden China Xi Jinping akan mengunjungi Amerika.

Dolar Australia terakhir diperdagangkan naik 0,9 persen menjadi 0,6401 Dolar AS. Dolar Selandia Baru juga membukukan kenaikan tajam, melonjak 1 persen menjadi 0,5764 Dolar AS.

Poundsterling termasuk yang menguat terhadap Dolar AS, naik 0,6 persen menjadi 1,2664 Dolar AS.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya