Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Pasar Eropa Jatuh ke Level Terendah Satu Pekan

JUMAT, 21 FEBRUARI 2025 | 07:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Eropa ditutup merosot, menjadi level terendah dalam satu minggu, pada penutupan perdagangan Kamis 20 Februari 2025 waktu setempat

Saat ini investor mencermati laporan keuangan perusahaan dan juga mengkhawatirkan di saat bersamaan, sementara mereka juga gelisah menjelang pemilu Jerman yang kemungkinan akan mengubah lanskap politik negara tersebut.

Dikutip dari Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,20 persen atau 1,09 poin menjadi 551,01. Sektor pertahanan yang paling terjatuh, anjlok hingga 2,8 persen, setelah sempat melesat lebih dari 4 persen. 

Saham Airbus tersungkur 2,3 persen setelah laporan keuangan mengonfirmasi penundaan pesawat pengangkut A350.

Saham Mercedes-Benz juga merosot  2,5 persen setelah memperkirakan penurunan laba yang signifikan pada 2025.

Saham Renault juga menyusut 4 persen.

Indeks DAX Jerman melemah 0,53 persen atau 118,98 poin menjadi 22.314,65. 

Jerman tengah bersiap menyambut pemilu yang dipercepat pada 23 Februari, yang kemungkinan akan mengubah lanskap politik negara tersebut menyusul runtuhnya koalisi tiga arah Kanselir Olaf Scholz. 

Analis melihat pemerintah Jerman berikutnya akan memangkas pajak dan, jika perhitungan parlemen memungkinkan, mereformasi aturan fiskal konstitusional.

"Kejutan besar dalam kinerja AfD (Alternative for Germany) dapat memicu reaksi di pasar keuangan, mengingat hal ini dapat mengubah persepsi investor tentang dukungan bagi partai euroskeptis di Jerman, dan pada gilirannya di seluruh UE," ujar," Franziska Palmas, ekonom Capital Economics.

Sementara, Indeks FTSE 100 Inggris kehilangan 0,57 persen atau 49,56 poin menjadi 8.662,97. 

Sementara CAC Prancis naik 0,15 persen atau 12,04 poin menjadi 8.122,58.

Indeks STOXX mencatat penurunan satu hari terbesar 2025 pada sesi sebelumnya karena investor menghadapi risiko perang dagang dan ketidakpastian mengenai jadwal kesepakatan damai Rusia-Ukraina.

Kenaikan imbal hasil obligasi zona Euro juga menekan ekuitas karena investor memperhitungkan peningkatan pinjaman pemerintah untuk mendanai kebutuhan pertahanan.

Saham Schneider Electric melambung 3 persen setelah raksasa peralatan listrik itu memperkirakan margin laba untuk 2025 di atas ekspektasi.  Saham Carrefour juga merosot 8,8 persen.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Anis Matta hingga Fahri Hamzah Hadir di Pelantikan Pengurus Partai Gelora 2024-2029

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:31

Fitur Investasi Emas Super Apps BRImo Catatkan Transaksi Rp279,8 miliar

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:48

Adian Napitupulu hingga Ahmad Basarah Merapat ke Rumah Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:35

Muslim LifeFair Bantu UMKM Kota Bekasi Naik Kelas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:28

AS Ancam Cabut Akses Ukraina ke Starlink jika Menolak Serahkan Mineral Berharga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:12

Kapolri Terbuka dengan Kritik, Termasuk dari Band Sukatani

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:58

Himbara Catat Kinerja Solid di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:56

Mendagri: Kepala Daerah Bertanggung Jawab ke Rakyat, Bukan Partai

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:21

Jual Ribuan Konten Porno Anak Via Telegram, Pria Ini Diringkus Polisi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:11

Trump Guncang Pentagon, Pecat Jenderal Brown dan 5 Perwira Tinggi Sekaligus

Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:36

Selengkapnya