Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam peluncuran FAST Programme di Jakarta, Kamis 20 Februari 2025/Ist

Bisnis

Wujudkan Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan, Pemerintah Luncurkan FAST Programme

KAMIS, 20 FEBRUARI 2025 | 22:27 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Forest, Agriculture, and Sustainable Trade (FAST) Programme, inisiatif kerja sama dengan Inggris untuk meningkatkan keberlanjutan sektor pertanian dan memperkuat daya saing komoditas Indonesia di pasar global. 

Program ini dirancang untuk memberikan dukungan kepada petani kecil dalam menghadapi tantangan agribisnis modern, termasuk melalui akses pembiayaan dan teknologi.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Inggris telah menjadi mitra utama Indonesia dalam upaya mempromosikan pertanian berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan pangan. Kemitraan bilateral ini diwujudkan melalui inisiatif bersama dalam memerangi perubahan iklim, meningkatkan standar keamanan pangan, dan mendukung petani kecil,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam peluncuran FAST Programme di Jakarta, Kamis 20 Februari 2025.


FAST Programme disebut sejalan dengan visi Indonesia Maju dan agenda nasional Asta Cita, di mana ketahanan pangan dan energi menjadi prioritas utama pemerintah.

Sebagai bagian dari strategi penguatan industri hilirisasi, pemerintah memperluas akses pembiayaan dan fasilitas produksi bagi petani melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Saat ini, BPDP tidak hanya mengelola dana kelapa sawit, tetapi juga kelapa dan kakao.

Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga turut mengapresiasi dukungan pemerintah Inggris dalam memperkuat tata kelola kelapa sawit dan komoditas strategis lainnya di Indonesia.

Program FAST sendiri  akan berlangsung selama 3,5 tahun, mulai Agustus 2024 hingga Maret 2028 dengan fasilitasi dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), yang diharapkan dapat meningkatkan penerimaan global terhadap komoditas Indonesia serta memperkuat sistem penelusuran ISPO agar produk kelapa sawit Indonesia bebas dari kawasan hutan.

“Ke depannya, kami melihat peluang besar untuk memperdalam kolaborasi dengan Inggris. Potensi pertanian Indonesia yang sangat besar, dipadukan dengan keahlian Inggris dalam teknologi pertanian, inovasi, dan praktik-praktik berkelanjutan, menciptakan platform yang kuat untuk mengatasi tantangan global dalam hal ketahanan pangan, kelestarian lingkungan, dan perubahan iklim. Bersama-sama, kita dapat memastikan bahwa generasi masa depan kita akan mewarisi dunia yang lebih baik,” pungkas Airlangga.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya