Berita

Aktivis 98 Haris Rusly Moti/Ist

Politik

Ada Tangan Senyap Ingin Menunggangi Kebijakan Prabowo Lewat Kepentingan Geopolitik

KAMIS, 20 FEBRUARI 2025 | 16:59 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kebijakan kerakyatan Presiden Prabowo Subianto disinyalir mulai berusaha ditunggangi pihak tertentu lewat kepentingan geopolitik.

Aktivis 98, Haris Rusly Moti mencermati, upaya tersebut terlihat dengan munculnya eskalasi politik di tengah kebijakan nasionalistik kerakyatan yang dikeluarkan pemerintahan Prabowo.

"Sejumlah kebijakan kerakyatan telah mengundang masuknya tangan-tangan senyap untuk menciptakan situasi eskalatif," kata Haris Rusly kepada redaksi, Kamis, 20 Februari 2025.

Haris mengurai, sejumlah kebijakan Prabowo yang dibangun berdasarkan UUD 1945 di antaranya efisiensi untuk mengendalikan utang luar negeri dan mencegah kebocoran, program hilirisasi komoditi, hingga keputusan bergabung menjadi anggota BRICS, serta pembentukan Danantara dan Bank Emas.

Ada pola yang berbeda dalam pergerakan kepentingan geopolitik. Sebelumnya, kata Haris, tangan-tangan geopolitik masuk secara terbuka melalui lembaga donor kepada sejumlah organisasi konvensional seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan ormas.

"Saat ini berbeda, polanya dengan melakukan rekayasa salah paham terhadap sejumlah kebijakan pemerintah untuk membenturkan masyarakat dan mengobarkan kemarahan publik melalui media sosial dan open source," sambungnya.

Meski demikian, Haris yakin Prabowo masih memiliki jiwa patriotik dengan tidak pernah memecah-belah dan membenturkan masyarakat untuk urusan kekuasaan.

Jika muncul protes dan kritik, Haris yakin itu terjadi karena salah paham terhadap kebijakan strategis pemerintah.

"Dasar dan arah terobosan Presiden Prabowo sudah tepat dengan sejumlah kebijakan strategisnya, namun membutuhkan pemahaman, penyesuaian, dan penyempurnaan di tingkat implementasinya," tandasnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Herman Deru Senang Narasumber Retret Prabowo hingga Mantan Presiden

Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:40

Pramono-Rano Perintahkan JIS Jadi Kandang Persija

Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:18

Perluasan Transjakarta Jabodetabekjur Pangkas Macet

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:29

Menjelang Ramadan, Harga Cabai di Bandar Lampung Makin Pedas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:15

Legislator Kebon Sirih Kawal 12 Program Prioritas Pramono-Rano

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:04

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Rano Karno Blusukan ke Rusunawa

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:14

Retret Kepala Daerah Punya Legal Basis Kokoh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:07

Nekat Study Tour, Kepsek di Jabar Langsung Dinonaktifkan

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:43

Halal Kulture Distrik Jakarta Suguhkan Energi Baru Muslim Muda

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:28

Selengkapnya