Berita

Mantan Dirut Pertamina, Elia Massa Manik/RMOL

Hukum

Elia Massa Manik Tak Banyak Bicara Setelah Diperiksa Kasus PGN

SELASA, 18 FEBRUARI 2025 | 19:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tidak banyak materi pemeriksaan yang dibagikan mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik kepada publik usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Elia diperiksa selama tujuh jam sebagai saksi dugaan korupsi kerja sama jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dengan PT Inti Alasindo Energy (IAE) tahun 2017-2021.

"Keterangan biasa saja mengenai subholding. Saya kan cuma 13 bulan (menjabat Dirut), waktu (menjadi) subholding, saya sudah enggak di sana (Pertamina)," singkat Elia di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Februari 2025.


KPK juga hari ini memeriksa mantan Dirut PT Pertamina lain, Dwi Soetjipto. Ia diperiksa lembaga antirasuah selama 6 jam.

"Saya tadi (diperiksa) permasalahan penjualan gas PGN ke Inti Alasindo Energi," singkat Dwi.

Selain Elia dan Dwi, KPK juga memanggil dua saksi lain, yakni Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata periode 2015-2019 yang juga Komisaris PT Pertamina periode 2016-2018, Edwin Hidayat Abdullah dan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media periode 2015-2019 yang juga Komisaris PT PGN periode 2016-2018, Fajar Harry Sampurno.

Penyidikan dugaan korupsi di PGN diungkap KPK pada Senin, 13 Mei 2024 berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dalam perkara ini, KPK juga mencegah 2 orang dari penyelenggara negara dan swasta agar tidak bepergian ke luar negeri.

Informasi yang diterima redaksi, dua orang dimaksud adalah Direktur Komersial PT PGN, Danny Praditya dan Dirut PT Isargas yang juga Komisaris PT IAE, Iswan Ibrahim.

Tim penyidik juga telah melakukan penggeledahan di beberapa tempat di Jakarta, Tangerang Selatan, dan Kota Bekasi pada 28 sampai 29 Mei 2024. Pada 31 Mei 2024, KPK kembali menggeledah 3 rumah pribadi dan 4 kantor perusahaan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya