Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Setelah ANI, Giliran Raksasa Musik India Gugat OpenAI

SABTU, 15 FEBRUARI 2025 | 11:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah label musik terkemuka Bollywood di India, seperti T-Series, Saregama, dan Sony, telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan kecerdasan buatan OpenAI. 

Mereka menuduh OpenAI menggunakan rekaman musik mereka tanpa izin untuk melatih model AI, khususnya ChatGPT, yang dianggap melanggar hak cipta. 

Dikutip dari Reuters, Sabtu 15 Februari 2025, gugatan ini diajukan melalui kelompok Industri Musik India (IMI) di pengadilan New Delhi pada hari Kamis.

Mereka menyatakan bahwa penggunaan rekaman suara tanpa izin dalam pelatihan model AI merupakan pelanggaran serius terhadap hak cipta mereka. IMI juga mewakili label musik global seperti Sony Music dan Warner Music. 

Sebelumnya, pada November 2024, kantor berita India, ANI, telah mengajukan gugatan serupa terhadap OpenAI. Mereka menuduh ChatGPT menggunakan konten mereka tanpa izin untuk melatih model AI. 

Sejak itu, penerbit buku dan kelompok media lainnya di India, termasuk yang didukung oleh miliarder Mukesh Ambani dan Gautam Adani, telah bergabung dalam upaya hukum ini. 

Menanggapi tuduhan tersebut, OpenAI menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan konten dari kelompok media India untuk melatih ChatGPT. 

Dalam dokumen pengadilan yang diajukan pada 11 Februari 2025, OpenAI menegaskan bahwa mereka membangun model AI mereka menggunakan data yang tersedia untuk umum, sesuai dengan prinsip penggunaan wajar dan preseden hukum yang berlaku. 

Selain itu, OpenAI kuha berargumen bahwa pengadilan India tidak memiliki yurisdiksi atas perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat dan tidak memiliki kehadiran fisik di India. 

Namun, para ahli hukum di India berpendapat bahwa pengadilan India dapat mendengar kasus tersebut jika layanan tersebut dapat diakses dan digunakan di negara tersebut.

Populer

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

Isu PIK 2 Bikin Ormas Terlarang Keluar Sarang

Senin, 10 Februari 2025 | 02:45

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

Diperlakukan Seperti Ternak, Tiga Wanita Thailand Dipaksa Hasilkan Sel Telur untuk Pasar Gelap

Selasa, 11 Februari 2025 | 14:00

UPDATE

Diksi Pemotongan Anggaran Lebih Tepat Ketimbang Efisiensi

Sabtu, 15 Februari 2025 | 23:24

Korban Investasi Bodong Eddcash Berharap Keadilan ke Prabowo

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:55

Bidik Negara Berkembang, Trump Siapkan Kebijakan Tarif Baru

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:51

Bahas Penegakan Perda, Komisi I Sambangi Markas Satpol PP Kota Bogor

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:35

Mitigasi Fraud, Gus Rivqy Minta Koperasi Terapkan Sistem GCG

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:33

Jet Latih Militer Buatan Taiwan Jatuh

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:20

Partai Negoro Segera Konsolidasi Usai Prabowo Diumumkan Sebagai Capres 2029

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:14

Amil Harus Mampu Membangun Kepercayaan Muzaki

Sabtu, 15 Februari 2025 | 21:47

Di Hadapan Mahasiswa Unnes, Eddy Soeparno Komitmen Kawal Beasiswa Pendidikan

Sabtu, 15 Februari 2025 | 21:47

Indonesia Menuju Pemain Utama Industri Aluminium Dunia

Sabtu, 15 Februari 2025 | 21:17

Selengkapnya