Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Prospek Perundingan Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar Minyak Dunia

SABTU, 15 FEBRUARI 2025 | 07:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Prospek perundingan damai antara Rusia dan Ukraina yang melibatkan Amerika Serikat telah mempengaruhi pergerakan harga minyak dunia dalam beberapa hari terakhir.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 28 sen atau 0,37 persen, menjadi 74,74 Dolar AS per barel pada perdagangan Jumat 14 Februari 2025 atau Sabtu pagi WIB. 

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 55 sen atau 0,77 persen, menjadi 70,74 Dolar AS.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengarahkan pejabatnya untuk memulai perundingan guna mengakhiri konflik di Ukraina, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan keinginan untuk perdamaian dalam panggilan telepon terpisah dengannya. 

Jika sanksi terhadap Rusia dicabut sebagai bagian dari kesepakatan damai, hal ini dapat meningkatkan pasokan energi global. Dalam laporan terbarunya, Badan Energi Internasional (IEA) menyebutkan bahwa ekspor minyak Rusia dapat dipertahankan jika solusi untuk paket sanksi AS terbaru ditemukan.

Selain itu, Trump juga telah memerintahkan pejabat perdagangan dan ekonomi untuk mempelajari tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan tarif pada barang-barang AS, dengan rekomendasi yang harus disampaikan paling lambat 1 April. 

Langkah ini memberikan penangguhan sementara terhadap kekhawatiran perang dagang, yang turut mendukung stabilitas harga minyak. 

Ahli strategi pasar dari IG, Yeap Jun Rong, menyatakan bahwa perkembangan positif di bidang perdagangan, mengingat penundaan tarif AS, membuka jalan bagi pemulihan harga minyak.

Namun, menurutnya, potensi perundingan damai antara Rusia dan Ukraina dapat membawa kembali pasokan minyak Rusia ke pasar global, yang mungkin membatasi kenaikan harga minyak lebih lanjut.

Populer

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

Isu PIK 2 Bikin Ormas Terlarang Keluar Sarang

Senin, 10 Februari 2025 | 02:45

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

Diperlakukan Seperti Ternak, Tiga Wanita Thailand Dipaksa Hasilkan Sel Telur untuk Pasar Gelap

Selasa, 11 Februari 2025 | 14:00

UPDATE

Diksi Pemotongan Anggaran Lebih Tepat Ketimbang Efisiensi

Sabtu, 15 Februari 2025 | 23:24

Korban Investasi Bodong Eddcash Berharap Keadilan ke Prabowo

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:55

Bidik Negara Berkembang, Trump Siapkan Kebijakan Tarif Baru

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:51

Bahas Penegakan Perda, Komisi I Sambangi Markas Satpol PP Kota Bogor

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:35

Mitigasi Fraud, Gus Rivqy Minta Koperasi Terapkan Sistem GCG

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:33

Jet Latih Militer Buatan Taiwan Jatuh

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:20

Partai Negoro Segera Konsolidasi Usai Prabowo Diumumkan Sebagai Capres 2029

Sabtu, 15 Februari 2025 | 22:14

Amil Harus Mampu Membangun Kepercayaan Muzaki

Sabtu, 15 Februari 2025 | 21:47

Di Hadapan Mahasiswa Unnes, Eddy Soeparno Komitmen Kawal Beasiswa Pendidikan

Sabtu, 15 Februari 2025 | 21:47

Indonesia Menuju Pemain Utama Industri Aluminium Dunia

Sabtu, 15 Februari 2025 | 21:17

Selengkapnya