Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup beragam pada akhir pekan yang dipicu sentimen dari imbal hasil US Treasury yang merosot untuk hari kedua berturut-turut setelah data menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih dari yang diharapkan.
Dua dari tiga indeks utama melemah setelah laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar.
Dikutip dari
Reuters, indeks S&P 500 ditutup turun 0,01 persen menjadi ke 6.114,63 pada perdagangan Jumat 14 Februari 2025 waktu setempat.
Indeks Nasdaq Composite menguat 0,41 persen menjadi 20.026,77. Kemudian indeks Dow Jones Industrial Average merosot 0,37 persen ke 44.546,08.
Dari 11 sektor pada indeks S&P 500, tujuh mengalami penurunan, dipimpin oleh sektor barang kebutuhan pokok konsumen yang turun 1,16 persen.
Selama seminggu, S&P 500 naik 1,5 persen, sementara Nasdaq menguat 2,6 persen dan Dow naik 0,5 persen.
Imbal hasil US Treasury tenor acuan 10 tahun turun sekitar 7 basis poin, terakhir di 4,44 persen.
Saham Nvidia terdongkrak 2,6 persen. Apple juga menguat 1,3 persen.
Saham Microsoft dan Amazon melemah masing-masing 0,5 persen dan 0,7 persen.
Trump akan meluncurkan rencana tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak impor AS. Pemerintahannya akan menangani negara-negara yang terkena dampak secara individual dan mengatakan kajian tentang masalah tersebut akan selesai pada tanggal 1 April.
Saham Airbnb melambung 14 persen setelah perusahaan persewaan rumah liburan itu membukukan pendapatan kuartalan yang lebih tinggi.