Presiden terpilih AS, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net
Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin diharapkan dapat segera dilakukan di Arab Saudi.
Hal itu disampaikan oleh Trump kepada wartawan di Ruang Oval pada Rabu waktu setempat, 12 Februari 2025.
Trump mengungkap harapannya bertemu Putin, mungkin di Arab Saudi, dalam upaya mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun di Ukraina.
"Saya akan berunding dengan Presiden Putin, sebagian besar lewat telepon, dan kami berharap dapat bertemu. Bahkan, kami berharap dia akan datang ke sini, dan saya akan ke sana, dan kami juga akan bertemu, mungkin di Arab Saudi," ujar Trump, seperti dimuat
Reuters.
"Pertama kali, kami akan bertemu di Arab Saudi, melihat apakah kami dapat menyelesaikan sesuatu. Namun, kami ingin mengakhiri perang itu," tegasnya lagi.
Trump kembali menggambarkan perang Ukraina sebagai "bencana" yang "sangat mengerikan" dan menegaskan keyakinannya bahwa dengan bantuannya konflik dapat segera berakhir.
Dalam kesempatan yang sama, Trump juga menyinggung posisi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam negosiasi perdamaian.
Saat ditanya apakah ia akan mendiamkan Zelensky, Trump menjawab: "Saya rasa tidak, selama dia ada di sana. Namun, ya, pada suatu saat Anda juga harus mengadakan pemilihan umum."
Trump menegaskan bahwa ia tidak menganggap keanggotaan Ukraina di NATO sebagai langkah yang praktis untuk mengakhiri perang.
"Rusia telah mengatakan hal itu sejak lama, bahwa Ukraina tidak dapat bergabung dengan NATO, dan saya setuju dengan itu," kata Trump.
Ia juga menambahkan bahwa ia percaya langkah untuk mencapai gencatan senjata di masa mendatang tidak terlalu jauh.
Komentar ini muncul setelah Trump melakukan panggilan telepon terpisah dengan Zelensky dan Putin pada hari yang sama.
Zelensky kemudian mengungkapkan bahwa ia berdiskusi dengan Trump mengenai "peluang untuk mencapai perdamaian."
Dalam pernyataannya di platform X, Presiden Ukraina itu menyebut diskusi tersebut bermakna dan mengungkapkan bahwa Trump berbagi rincian pembicaraannya dengan Putin.
"Kami telah lama berbicara tentang peluang untuk mencapai perdamaian, membahas kesiapan kami untuk bekerja sama di tingkat tim, dan kemampuan teknologi Ukraina, termasuk pesawat nirawak dan industri canggih lainnya," tulis Zelensky.
Ia menambahkan bahwa bersama AS, mereka telah memetakan langkah selanjutnya untuk menghentikan agresi Rusia dan memastikan perdamaian yang langgeng dan dapat diandalkan.