Berita

Kapal Alexandria AS

Dunia

Korut Kecam Intensitas Kehadiran Militer AS di Korsel

KAMIS, 13 FEBRUARI 2025 | 11:08 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Peningkatan kehadiran militer Amerika Serikat di Korea Selatan memicu kewaspadaan besar bagi Korea Utara.

Komite Korea Utara untuk Solidaritas dengan Rakyat Dunia menyoroti penempatan kapal induk bertenaga nuklir Alexandria AS yang dikabarkan memasuki Pangkalan Busan pada 10 Februari lalu dengan dalih penyegaran awak dan pengisian ulang amunisi. 

Menurut mereka, kehadiran kapal tersebut merupakan bukti nyata kebijakan konfrontatif AS yang semakin memperburuk situasi keamanan di kawasan.  

"Kemunculan pertama dan publik kapal induk di semenanjung Korea tahun ini merupakan ekspresi jelas dari kebijakan konfrontasi gila AS terhadap DPRK (Korea Utara) yang merupakan ancaman yang tidak dapat disangkal bagi lingkungan keamanan negara kita dan faktor tidak stabil yang semakin meningkatkan ketegangan militer regional," ungkap pernyataan tersebut, seperti dikutip dari KCNA pada Kamis, 13 Februari 2025.

Komite itu juga mengkritik latihan perang nuklir yang sering dilakukan AS di sekitar Semenanjung Korea, menyebutnya sebagai perang uji coba nuklir yang kejam. 

Menurut mereka, latihan-latihan tersebut semakin meningkatkan risiko eskalasi konflik besar, bahkan berpotensi memicu perang nuklir dunia ketiga.  

"Skenario blok militer regional AS dan pembentukan NATO versi Asia sebagai porosnya merupakan faktor dasar yang menyebabkan ketidakseimbangan militer dan struktur konflik baru di semenanjung Korea dan di Asia Timur Laut," papar Komite tersebut.   

Menanggapi meningkatnya ancaman di kawasan, Kementerian Pertahanan Nasional DPRK menegaskan komitmennya untuk melindungi keamanan nasional.

"Angkatan bersenjata Republik, yang setia pada konstitusi DPRK, akan melakukan tindakan pencegahan terhadap faktor-faktor yang mengancam lingkungan keselamatan kawasan dan akan menghukum kekuatan yang provokatif," tegas pernyataan resmi Kementerian Pertahanan DPRK.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Jeffrie Geovanie Bisa Bahayakan Presiden Prabowo, jika Dipilih Gantikan Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 21:38

Pemerintah Pusat dan Provinsi Harus Turun Tangan Atasi Banjir Parah di Bekasi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 21:25

Farah Puteri Nahlia: Tidak Ada Ruang Dwifungsi dalam Revisi UU TNI

Sabtu, 15 Maret 2025 | 20:56

Minta Warga Tak Panic Buying, Rano Karno Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Idulfitri

Sabtu, 15 Maret 2025 | 20:41

Komisi I Jelaskan Alasan Rapat RUU TNI di Hotel Mewah, Bukan di DPR

Sabtu, 15 Maret 2025 | 20:24

Kabar Keterkaitan Hashim Djojohadikusumo dengan PT Tambang Mas Sangihe Tidak Benar

Sabtu, 15 Maret 2025 | 19:41

Buka Bazar Ramadan di Pasar Rumput, Rano Karno: Upaya Tekan Harga Pangan

Sabtu, 15 Maret 2025 | 19:18

Legislator PAN Minta Puluhan Napi yang Kabur dari Lapas Aceh Cepat Ditangkap Lagi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 18:47

Ego Sektoral Harus Dihapus untuk Cari Solusi Atasi Banjir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 18:03

Daripada Jeffrie Geovanie, Presiden Prabowo Harus Cari Orang Loyal untuk Menteri BUMN

Sabtu, 15 Maret 2025 | 17:48

Selengkapnya