Berita

Grafiti adili Jokowi

Politik

Wajar Rakyat Tuntut Adili Jokowi

SENIN, 10 FEBRUARI 2025 | 18:07 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Munculnya grafiti bertuliskan "Adili Jokowi" di berbagai sudut kot mendapat tanggapan dari pengamat politik Andi Yusran. Fenomena ini dianggap sebagai bentuk ekspresi kejujuran publik terhadap situasi politik saat ini

Menurut Andi, meningkatnya tuntutan publik agar Presiden Jokowi diadili, didasari atas berbagai kebijakan yang dinilai merugikan demokrasi dan kepentingan rakyat. 

"Di era Jokowi juga tercatat sebagai era di mana pemerintah sangat ugal-ugalan dalam membuat kebijakan," kata Andi kepada RMOL, Senin 10 Februari 2025.


Pemerintahan Jokowi dinilai telah menciptakan situasi di mana kekuasaan dijalankan dengan mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi dan lebih banyak menguntungkan pemodal besar

 Jokowi juga dinilai melemahkan kontrol legislatif dengan menekan elite politik menggunakan ancaman kriminalisasi. Hal ini menyebabkan DPR tidak lagi efektif dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap eksekutif.

Sementara itu, gerakan masyarakat sipil yang berusaha mengkritisi kebijakan pemerintah disebutnya sering kali mendapatkan tekanan dari aparat negara. Demonstrasi dan kritik dari publik kerap direspons dengan tindakan represif, termasuk pembatasan kebebasan berpendapat.

“Gerakan masyarakat sipil juga diredam dengan menggunakan instrumen alat negara, untuk kesemua itu, Jokowi telah berhasil melumpuhkan demokrasi di Indonesia," jelasnya.

Fenomena tuntutan rakyat agar Jokowi diadili mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap arah kebijakan pemerintahannya. Situasi ini muncul sebagai respons terhadap ketimpangan yang semakin melebar serta perasaan ketidakadilan yang dirasakan rakyat.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya