Berita

Bursa Efek Indonesia/ROL

Bisnis

Produsen Minuman TGUK Beri Klarifikasi kepada BEI Soal Minimnya Jumlah Karyawan

SABTU, 08 FEBRUARI 2025 | 13:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemegang merek minuman Teguk dengan kode saham TGUK, yaitu PT Platinum Wahab Nusantara Tbk, tengah mendapat sorotan dari Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Pasalnya, Perseroan hanya memiliki karyawan tetap sebanyak empat orang. 

BEI kemudian memberikan teguran langsung kepada Perseroan dengan mengirimkan surat. 


Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa baru-baru ini, manajemen TGUK memberikan klarifikasi. 

Menurut Direktur Utama TGUK, Maulana Wahab, jumlah karyawan perseroan memang terdiri dari empat orang saja, bahkan pada akhir 2024 berkurang menjadi tiga orang. 

Ketiga karyawan itu mempunyai jabatan sebagai Supply Chain Manager, IT Manager, serta F&B Manager.

"Selebihnya adalah karyawan kontrak," kata Maulana, dalam surat jawaban kepada BEI dikutip Sabtu 8 Februari 2025.
 
Pada 30 September 2024, total karyawan TGUK mencapai 88 orang yang terdiri dari karyawan tetap, kontrak, dan magang. 

Karyawan kontrak tersebut juga mencakup jabatan manajerial lain seperti HRD Manager, Area Manager, dan Marketing Manager.

Setiap jabatan mempunyai peran dan tanggung jawab sesuai deskripsi jabatan. 

Maulana mengaku, mengenai keuangan, Perseroan telah sangat transparan dan akuntabel. 

"Pembuatan Laporan Keuangan perseroan dilakukan oleh Finance Manager dan sebelum di submit ke IDX di lakukan pengecekan dan verifikasi oleh Komite Audit, Direktur Keuangan dan Direktur Utama," terang Maulana dalam jawabannya kepada BEI. 

Ia juga menegaskan bahwa untuk kedepannya perseroan akan menambah jumlah karyawan sesuai dengan 
pertumbuhan perseroan. 

Mengenai bahan baku utama, Perseroan mencatatkan persediaan sebesar Rp22,5 miliar atau 11,5 persen dari total aset per 30 September 2024. 

Ada lima supplier terbesar TGUK dalam periode 30 September 2024.

Perseroan mengatakan, gerai akan melakukan weekly stock opname dan monthly stock opname untuk 
menentukan stock level per gerai. 

Maulana menegaskan bahwa saat ini bisnis TGUK tengah menghadapi tekanan, dengan pendapatan TGUK hingga kuartal III-2024 turun 30 persen yang disebabkan tekanan daya beli pada kelas menengah bawah yang merupakan pasar utama perseroan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya