Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat 4 Oktober 2024 (Foto: ANTARA/Imamatul Silfia)

Bisnis

Ekonomi RI Bakal Anjlok Gegara Kebijakan Sri Mulyani

JUMAT, 07 FEBRUARI 2025 | 17:25 WIB | OLEH: AHMAD SATRYO YUDHANTOKO

Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 diperkirakan akan anjlok akibat langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memangkas anggaran kementerian dan lembaga. 

Demikian analisa Founder Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira. Dia mengkalkulasi nilai belanja pemerintah terhadap produk domestik bruto akan kentara turun dibandingkan tahun lalu. 

"Belanja pemerintah tahun 2024, porsinya terhadap PDB masih terjaga sekitar 7 persen, 7,7 persen. Pertumbuhannya masih 6 persen lebih. Nah, situasi di 2025 ini berbeda dengan adanya efisiensi anggaran pemerintah pusat dan juga daerah," ujar Bhima saat dihubungi RMOL, Jumat, 7 Februari 2025. 

Menurutnya, efek dari pemangkasan anggaran kementerian dan Lembaga efeknya akan cukup signifikan, terutama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain juga pemerintah daerah akan terdampak akibat pemangkasan anggaran oleh Sri Mul. 

"Dari sisi kontribusi belanja pemerintah 2024 masih kebantu dengan adanya Pemilu dan Pilkada serentak juga," sambungnya menegaskan. 

Sehingga, berdasarkan hitung-hitungan Bhima, pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini akan merosot seiring menurunnya potensi belanja pemerintah melalui kemterian dan lembaga. 

"Ini diperkirakan belanja pemerintah, porsinya terhadap PDB itu bisa anjlok hingga 5 persen terhadap PDB. Kemudian dari sisi pertumbuhan belanja pemerintahnya, itu juga bisa di bawah, bahkan bukan tumbuhnya negatif justru, pertumbuhannya akan negatif. Nah, itu yang terjadi," tuturnya. 


"Itu artinya, efisiensi bisa mengganggu tercapainya program dan juga akan membuat pertumbuhan ekonomi 2025 yang diperkirakan 4,7 persen," demikian Bhima menambahkan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya