Berita

Presiden AS Donald Trump (Foto: Reuters)

Bisnis

Nasib Trump Ditunggu, Dolar AS di Bawah Rp16.300

JUMAT, 07 FEBRUARI 2025 | 17:12 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SEREMONI rutin pelaku pasar akhirnya kembali hadir di sesi penutupan pekan di Asia kali ini. Sikap menunggu dengan penuh kehati-hatian mewarnai jalannya sesi perdagangan di Asia. Adalah rilis data ketenagakerjaan terkini AS, NFP atau non-farm payroll yang kali ini menjadi pusat perhatian pelaku pasar.

Rilis data NFP selain menjadi perhatian penting bagi Bank Sentral AS, The Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga, juga akan menjadi pertaruhan nasib Presiden AS Donald Trump yang belum genap sebulan berkuasa di Gedung Putih.

Serangkaian laporan yang beredar menyebutkan, kalangan pelaku pasar yang mengekspektasikan tambahan tenaga kerja AS untuk Januari lalu yang hanya akan sebesar 169.000 atau jauh terpaut di bawah bulan sebelumnya yang sebesar 256.000. Apabila ini terbukti tentu akan menjadi pukulan nasib pemerintahan Trump yang sedang giat berupaya mendongkrak perekonomian terbesar dunia itu.


Situasi penantian pelaku pasar pada rilis data tersebut kemudian membuat sesi perdagangan di Asia berjalan ragu dan lesu hingga cenderung terjebak di rentang terbatas. Pantauan menunjukkan, kinerja mata uang Asia yang bervariasi dan dalam rentang sempit. Nilai tukar Dolar Hong Kong dan Ringgit Malaysia tercatat masih kesulitan bangkit dari zona pelemahan hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung.

Sedang Yuan China, Rupee India, Peso Filipina, Baht Thailand dan Rupiah mampu beralih menjejak zona penguatan moderat. Laporan dari jalannya sesi perdagangan menunjukkan, perhatian pelaku pasar yang sempat terarah pada rilis keputusan bank Sentral India, RBI yang akhirnya menurunkan suku bunga sebesar 0,25 persen untuk kini berada di kisaran 6,25 persen. Catatan menunjukkan, langkah penurunan suku bunga ini yang dilakukan pertama kali dalam hampir lima tahun terakhir guna menyokong ambisi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

Namun sentimen dari India tersebut telah diantisipasi sebelumnya oleh kalangan pelaku pasar, kinerja Rupee bahkan mampu mencetak gerak penguatan usai rilis keputusan tersebut. Oleh karenanya, perhatian pelaku pasar kembali lebih terarah pada rilis data NFP yang akan dilakukan Jumat malam nanti waktu Indonesia Barat.

Kinerja bervariasi dan konsisten dalam rentang sempit akhirnya sulit dihindarkan dalam menutup pekan ini, Jumat 7 Februari 2025. Tak terkecuali dengan Rupiah, yang akhirnya mampu beralih ke zona penguatan di sesi perdagangan sore. Hingga ulasan ini disunting, Rupiah tercatat bertengger di kisaran Rp16.270 per Dolar AS atau menguat 0,33 persen. Pelaku pasar terlihat mencoba merespon rilis data cadangan devisa oleh Bank Indonesia yang dilaporkan sebesar $156,1 miliar pada Januari lalu atau meningkat dibanding bulan sebelumnya untuk sekaligus menjadi rekor tertinggi.

Tinjauan menunjukkan, gerak menguat Rupiah  yang semakin kukuh di ujung sesi perdagangan sore, namun secara teknikal masih jauh dari mampu untuk sekedar mengganggu tren pelemahan yang telah terbentuk solid.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya