Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham/RMOL
Hubungan antara Partai Golkar dan Partai Gerindra masih berjalan sangat baik. Tidak ada masalah berarti dalam hubungan dua partai besar ini.
Demikian ditegaskan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, merespons polemik kebijakan pelarangan gas LPG 3 kg dijual eceran, yang belakangan menjadi perbincangan publik.
Kebijakan yang awalnya dikeluarkan oleh Menteri ESDM sekaligus Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, belakangan dikoreksi oleh Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, melalui Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
“Ini persoalannya saya katakan, Pak Prabowo dari awal melihat pemerintahan ini, kita punya asas kekeluargaan,” kata Idrus kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat 7 Februari 2025.
Idrus menyebut, hubungan baik antara Golkar dan Gerindra ini membuat pihak-pihak tertentu iri dan membesar-besarkan persoalan politik mutakhir.
“Nah sekarang ini kebetulan Menteri ESDM itu adalah Ketum Partai Golkar, dan banyak lagi dinamika-dinamika yang ada, maka tentu ini akan secara perspektif politik praktis, ini yang paling mudah (diadu domba),” tutur Idrus.
Namun, mantan Menteri Sosial ini tetap meyakini upaya adu domba tersebut tidak akan berhasil. Mengingat, Presiden Prabowo memegang prinsip kekeluargaan dan merangkul.
“Sekali lagi saya katakan, apapun usaha mereka untuk mengadu domba apalagi mau memecah antara Gerindra dengan Golkar, saya punya keyakinan itu tidak mungkin dilakukan dan pasti orang itu kecewa,” tandasnya.