Berita

Presiden Prabowo Subianto diminta untuk segera melakukan pergantian menteri yang tak sejalan dengan visi dan misinya/Istimewa

Politik

Krisis Legitimasi Ancam Presiden Prabowo Kalau Tak Reshuffle Menteri Ndablek

JUMAT, 07 FEBRUARI 2025 | 11:30 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang kinerjanya bertolak belakang dengan visi utama Presiden Prabowo Subianto, yaitu memastikan perlindungan sosial dan kesejahteraan masyarakat, didorong untuk dilakukan diganti atau reshuffle

Pakar Ilmu Pemerintahan, Efriza menilai, kepercayaan publik kepada Presiden Prabowo berpotensi menurun drastis apabila tetap mempertahankan menteri-menteri yang tak sejalan dengan visi utama kepala negara. 

"Jika Prabowo mendiamkan, kasus-kasus pembuatan kebijakan yang tidak becus, akan menghadirkan krisis legitimasi kepada pemerintahan," ujar Efriza kepada RMOL, Jumat, 7 Februari 2025.


Sebagai contoh, pengamat Citra Institute itu menyebutkan kasus kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang disebabkan kebijakan larangan penjualan di tingkat pengecer oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dipimpin Bahlil Lahadalia. 

Efriza melihat kebijakan yang dibuat Bahlil berimbas langsung kepada masyarakat, yang menjadi sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg. Andai Presiden Prabowo tak menganulir kebijakan larangan penjualan gas elpiji 3 kg oleh pengecer, bisa jadi akan muncul kegaduhan yang lebih besar. 

"Yang seperti ini menunjukkan ada kecenderungan menteri Prabowo yang tidak mau menjalankan arahan maupun keinginan dari visi-misi Presiden, juga semakin menunjukkan menteri yang ditunjuk Prabowo tidak berkualitas," jelas Efriza. 

Oleh karena itu, jebolan S2 Ilmu Pemerintahan Universitas Nasional itu mendorong agar Presiden Prabowo me-reshuffle menteri-menteri yang tak taat terhadap arah kebijakan utama berupa keberpihakan kepada masyarakat. 

"Jika tidak, masyarakat mulai tak mempercayai Presiden Prabowo bisa membawa pemerintahan ini berpihak kepada masyarakat," demikian Efriza. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya