Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Dolar AS Menguat Tipis, Yen Terbang ke Level Puncak

JUMAT, 07 FEBRUARI 2025 | 07:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indeks Dolar (Indeks DXY) menguat terhadap sekeranjang mata uang utama di 107,69, turun 0,06 persen. Namun begitu, angka ini masih mendekati level terendah sejak awal minggu lalu.

Saat ini, pasar tengah menantikan laporan ketenagakerjaan Amerika. 

Sebelumnya, indeks DXY sempat mencapai level tertinggi dua tahun di 110,17 pada bulan lalu. 

Analis mengatakan, pendorong koreksi ini adalah beberapa faktor, di antaranya kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. 

"Pemerintahan Trump menggunakan tarif untuk tujuan transaksional bukan ideologis," kata Chris Turner, Global Head of Markets ING, dikutip dari Reuters, Juma 7 Februari 2025.

Presiden AS Donald Trump menangguhkan rencana tindakan tarif terhadap Meksiko dan Kanada minggu ini, tetapi mengenakan pungutan tambahan sebesar 10 persen pada impor dari China.

Yen melesat setingginya 151,81 per Dolar - level terkuat sejak 12 Desember. 

Mata uang Jepang itu terakhir diperdagangkan 151,335 per Dolar AS, menguat 0,82 persen pada hari sebelumnya, memangkas sebagian kenaikan awal setelah Naoki Tamura, anggota dewan BOJ, mengatakan bank sentral harus mengatrol suku bunga setidaknya 1 persen atau lebih pada paruh kedua tahun fiskal 2025 dengan risiko kenaikan harga.

Saat ini, pasar memperkirakan kenaikan suku bunga BOJ seperempat poin persentase pada September.

Menteri Keuangan Amerika, Scott Bessent, Rabu, mengatakan meski Trump menginginkan suku bunga yang lebih rendah, dia tidak akan meminta the Fed untuk memangkas suku bunga.

Loonie Kanada berada di 1,431 terhadap Dolar AS setelah melejit ke level tertinggi sejak 17 Desember, yakni 1,4270, sehari sebelumnya. Sementara Peso Meksiko jatuh 0,45 persen menjadi 20,474 per Dolar. 

Euro turun tipis 0,19 persen menjadi 1,0382 Dolar AS. 

Pound turun tajam setelah Bank of England memangkas suku bunga seperti yang diprediksi, tetapi memperkirakan inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lemah, dengan dua pejabat menyerukan pemangkasan suku bunga lebih besar.

Pound turun 0,54 persen. Pantauan RMOL di pukul 07.00 WIB, satu Pound kini setara dengan 1,2438 Dolar AS. 

Yuan juga turun tipis. Kini, satu Yuan setara dengan 0,14 Dolar AS.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Penyesuaian Tarif Air Sudah Kantongi Rekomendasi KPK

Jumat, 07 Februari 2025 | 05:27

Bandara Gatot Subroto Way Kanan Kembali Beroperasi

Jumat, 07 Februari 2025 | 05:06

Dituduh Maling Sayuran, Bocah SD Disiksa Petugas Keamanan

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:33

Tatib DPR Bisa Copot Pejabat Negara Inkonsitusional

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:24

Gegara Cemburu, Sopir Truk Bakar Teman Wanitanya

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:04

Ganti Kapolri-Panglima TNI Tetap Hak Prerogatif Presiden Bukan DPR

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:32

Kebijakan Tata Niaga LPG 3 Kg Lindungi Masyarakat Kecil

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:14

Indonesia Pusat Gravitasi Industri Kecantikan

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:04

Penghematan Anggaran untuk Pencapaian Visi Presiden

Jumat, 07 Februari 2025 | 02:28

Pupuk Kaltim Tak Ada Urusan Lagi soal Polis Pensiunan

Jumat, 07 Februari 2025 | 02:10

Selengkapnya