Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio/Net
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengumumkan pada hari Rabu waktu setempat, 5 Februari 2025, bahwa ia tidak akan menghadiri KTT G20 yang dijadwalkan berlangsung pada 20-21 Februari di Johannesburg, Afrika Selatan.
Keputusan ini diambil dengan alasan kekhawatiran terhadap kebijakan Afrika Selatan yang dinilai merugikan kepentingan AS.
"Afrika Selatan melakukan hal-hal yang sangat buruk. Merampas hak milik pribadi. Menggunakan G20 untuk mempromosikan solidaritas, kesetaraan, & keberlanjutan," ujar Rubio, merujuk pada inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi yang dicanangkan oleh Afrika Selatan, seperti dimuat
Reuters.
Rubio menegaskan bahwa prioritasnya adalah kepentingan nasional AS, bukan mengikuti agenda yang menurutnya tidak sejalan dengan nilai-nilai Amerika.
"Tugas saya adalah memajukan kepentingan nasional Amerika, bukan membuang-buang uang pembayar pajak atau memanjakan anti-Amerika," tambahnya.
Pernyataan Rubio muncul setelah Presiden AS, Donald Trump, memperingatkan akan memangkas bantuan luar negeri ke Afrika Selatan.
Trump menuduh negara tersebut melakukan perampasan tanah dan penganiayaan terhadap kelompok masyarakat tertentu.
KTT G20 di Johannesburg akan mempertemukan para menteri luar negeri dari 20 negara ekonomi terbesar dunia untuk membahas isu-isu global, termasuk pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim.
Absennya Rubio di forum ini diperkirakan akan memperkuat ketegangan antara Washington dan Pretoria di tengah perdebatan global mengenai kebijakan ekonomi dan hak kepemilikan tanah.